Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema Halalbihalal Gubernur Bengkulu, "Hentikan Kriminalisasi dan Politisasi"

Kompas.com - 22/07/2015, 19:55 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Acara halalbihalal dan istighosah yang diselenggarakan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah pasca-ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri mengusung tema "Hentikan Kriminalisasi dan Politisasi". Halalbihalal dan istighosah tersebut digelar di Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, Rabu (22/7/2015), dan dihadiri ribuan para simpatisan dan massa yang mengklaim mendukung Junaidi Hamsyah.

Spanduk bertuliskan "Hentikan Kriminalisasi dan Politisasi" tampak dipasang di area lokasi halalbihalal dan istighosah tersebut.

"Ini merupakan inisiatif para simpatisan Junaidi Hamsyah yang merasa prihatin atas penetapan tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri," kata ketua pelaksana, Medio Yulistio.

Sementara itu Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang juga hadir dalam acara itu mengungkapkan halalbihalal dan istighosah itu merupakan bentuk lain dari pendukungnya untuk protes atas penetapan tersangka dirinya.

"Daripada demo ramai-ramai lebih baik kita menggelar halalbihalal dan istighosah. Saya imbau para pendukung saya untuk tidak terprovokasi atas penetapan tersangka itu," kata Junaidi Hamsyah.

Dalam sambutannya, Junaidi menyebutkan tak ada larangan bagi tersangka untuk kembali maju menjadi calon gubernur. Ia juga menegaskan akan tetap melanjutkan pencalonan dirinya.

"Saya akan tetap mencalonkan diri menjadi calon gubernur. Tak ada larangan untuk mendaftar ke KPU asal mendapatkan dukungan partai politik," ujar Junaidi Hamsyah.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri dalam dugaan korupsi proses penerbitan Surat Keputusan Z Nomor 17 Tahun 2011 tentang Tim Pembina RSUD M Yunus. SK ini dinilai bertentangan dengan Peraturan Mendagri No 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah yang tak membolehkan adanya tim pembina.

Atas SK itu, anggota tim pembina mendapatkan honorer tim pembina yang dikeluarkan dari APBD 2010 dan 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com