Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Lakukan Sidak Sambil Bersepeda

Kompas.com - 22/07/2015, 11:08 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sama dengan kepala daerah lainnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun menggelar inspeksi mendadak di hari pertama masuk kerja pasca libur lebaran. Bedanya, Emil -- demikian Ridwan Kamil biasa disapa, mengecek kehadiran PNS menggunakan sepeda.

Dengan sepedanya, Emil tiba pukul 08.00 WIB di Komplek Pemerintah Kota Bandung II, Jalan Cianjur Kota Bandung. Di kompleks tersebut, Emil menggelar apel pertamanya setelah lebaran. Seusai apel, ia berkeliling ke Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak), Dinas Bina Marga dan Perizinan (DBMP).

Selain bersalaman dengan PNS, Emil bersalaman dengan warga yang tengah mengurus pajak maupun perizinan. Ia pun terlihat beberapa kali menyapa PNS dan warga. Dari kompleks tersebut, Emil melanjutkan sidak ke Dinas Pemadam Kebakaran.

Dia lalu kembali mengayuh sepedanya, dan berakhir di Kantor Dinas Penduduk dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di Jalan Ambon. "Tingkat kehadiran lagi direkap. Tapi dilihat dari statistik, tingkat kehadiran mencapai 92 persen. Yang tidak hadir, rata-rata mengajukan cuti tambahan secara resmi. Yang betul-betul tidak hadir (bolos) masih tunggu laporan," ucap Emil kepada wartawan di Bandung, Rabu (22/7/2015).

Emil mengungkapkan, bagi yang tidak hadir tanpa memberikan alasan yang jelas, akan dikenakan sanksi administratif sesuai aturan. "Mereka (yang tidak hadir) dikenai hukuman disiplin," tutur dia.

Berdasarkan sidak itu, Emil memberikan beberapa catatan. Antara lain tentang belum tersosialisasinya konsep desentralisasi dalam mengurus dokumen. Ia melihat masih ada warga yang datang ke kantor dinas untuk mengambil formulir, karena tak tahu bahwa formulir itu bisa diambil di kelurahan.

"Padahal kita sudah gunakan konsep desentralisasi. Di mana ada kemudahan di daerahnya, kita berlakukan," tutur dia.

Emil lantas meminta dinas maupun kelurahan untuk menyosialisasikan hal itu pada warga. "Jadi tidak perlu berbondong-bondong kesini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com