Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-tawuran Pemuda di Ambon, Polisi dan Anggota TNI Disiagakan

Kompas.com - 15/07/2015, 19:11 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON,KOMPAS.com - Sebanyak 75 personel dari Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease disiagakan di perbatasan Desa Laha dan Desa Tawiri Kecamatan Teluk Ambon pasca-tawuran antara dua kelompok pemuda di desa tersebut, Rabu (15/7/2015).

Kepala Polres Pulau Ambon, AKBP Komaruz Zaman, mengatakan personelnya dikerahkan ke wilayah perbatasan kedua desa tersebut.

“Jumlah personel yang dikerahkan ke sana jumlahnya 75 orang. Mereka akan bersiaga untuk mencegah terjadinya tawuran susulan,” katanya dalam keterangan pers.

Selain personel kepolisian, Komaruz mengatakan, aparat TNI juga telah diterjunkan untuk membantu polisi untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.

”Kita juga di-back-up oleh aparat TNI di sana,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, sampai saat ini, kondisi kedua desa sudah kondusif. Komaruz meminta warga untuk tidak terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang sengaja diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kondisi saat ini sangat kondusif sekali, jadi kami mohon warga agar jangan mudah terprovokasi,” pintanya.

Saat ini, lanjutnya, sudah empat warga yang diperiksa terkait insiden yang menewaskan seorang warga tersebut.

Sebelumnya diberitakan, polisi telah menangkap GH, satu warga yang diduga sebagai pelaku pembacokan yang menewaskan seorang warga Laha Sahril Laturua (25), saat tawuran terjadi (baca juga: Tawuran Warga di Ambon, Satu Tewas).

“Setelah pemeriksaan sampai malam ini GH resmi ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon, Meity Jacobus.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy meminta kepada warga kedua desa agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan berbagai provokasi yang sengaja dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Percayakan penanganan kasus in I kepada parat yang berwenang. Dan saya minta warga tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak benar,” pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com