Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Kebal Peluru, Buronan Kasus Pembunuhan Tewas Ditembak Polisi

Kompas.com - 15/07/2015, 09:27 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Mati Khahedo Mantik alias Mati Ama Baja (40), residivis yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas ditembak polisi.

Menurut Kepala Kepolisian Resor Sumba Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Yakub Dedi, Selasa (14/7/2015) kemarin, buronan kasus pembunuhan itu terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

"Tersangka menyerang anggota dengan lemparan batu dan menghunus serta menyabetkan parang ke arah dua anggota yang akan menangkap," kata Yakub. Menurut Yakub, Mati pun tak menghiraukan empat tembakan peringatan yang dilepaskan polisi.

Yakub menjelaskan, selain terlibat kasus pembunuhan, Mati adalah buronan kasus perampokan dan pembakaran 30 rumah di Desa Karang Indah, Kabupaten Sumban Barat Daya (SBD), berdasarkan laporan tanggal 25 November 2014, dan 23 Maret 2013. Mati juga buronan kasus pencurian ternak disertai kekerasan, 23 Juni 2015.

“Mati Ama Baja mengancam akan menyanggong dan membunuh Kepala Polisi Sub Sektor Gaura di Jembatan Milakadoka, Desa Patialadete, Gaura. Mati Ama Baja pun berkoar di masyarakat Gaura, bahwa bila ada polisi yang menangkapnya, maka dia tak segan-segan akan membunuh polisi," kata Yakub. "Dia mengaku kebal peluru, jadi tidak perlu takut pada polisi,” sambung Yakub.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com