Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Minta Perseteruan TNI Penerbad dengan Brimob Tak Dibesar-besarkan

Kompas.com - 14/07/2015, 09:38 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charlian meminta agar bentrokan antara personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng dengan Penerbang TNI Angkatan Darat tidak dibesar-besarkan.

"Peristiwa itu kesalahpaham kecil sehingga tidak perlu dibesar-besarkan," kata Anton di Jakarta, Senin (13/7/2015) malam, seperti dikutip Antara.

Menurut dia, bagi Polri dan TNI peristiwa tersebut sangat memprihatinkan. Polri tidak akan mengutamakan mencari siapa yang salah dan benar. Dia menegaskan, saat ini yang penting adalah bagaimana membangun kesepahaman antara dua institusi itu ke depan.

"Hanya kesalahapahaman kecil, bukan masalah prinsip dan sebetulnya tidak perlu terjadi," ujarnya. (baca: Penerbad vs Brimob Damai, TNI dan Polri Tetap Tindak yang Terlibat)

Dia mengatakan, sering terjadi perselisihan di tingkat bawah sehingga harus diberikan keteladanan dari masing-masing institusi.

Menurut dia, anggota TNI dan Polri tidak boleh terpancing adanya usaha agar kedua institusi tersebut terus bentrok sehingga yang dirugikan adalah bangsa Indonesia.

"Ada kelompok tertentu yang ingin hal ini terus terjadi dan ini harus diselesaikan dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Simongan, Kota Semarang, Minggu (12/7) dini hari, diserang sejumlah anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).

Penyerangan diduga karena cekcok antara anggota Penerbad dan Brimob di salah satu ATM bank. (baca: Ini Kronologi Perseteruan TNI Penerbad vs Brimob di Semarang)

Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro, Letnan Kolonen Inf Zainul Bahar, sebelumnya mengatakan, persoalan sudah selesai di meja makan saat buka bersama hari Senin (13/7/2015). Empat oknum juga telah berpelukan, hingga suap-suapan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com