"Mi ini bukan hanya mengandung formalin, tetapi juga mengandung boraks. Kandungan formalinnya sudah di atas 100 ppm. Kertas uji boraks juga menunjukkan warna merah. Artinya, mengandung boraks," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Elly Wasliah di Bandung, Senin (13/7/2015).
Elly mengungkapkan, untuk mengusut kasus mi formalin dan boraks, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi. Pihaknya berharap, polisi bisa menelusuri asal muasal mi tersebut.
"Mi ini bisa merusak kesehatan manusia, karena mengandung zat yang berbahaya," tuturnya.
Sementara itu, Staf Pemeriksaan dan Penyelidikan BBPOM Kota Bandung, Fauzi Ferdiansyah, mengungkapkan, penemuan ini merupakan yang kesekian kali. Sebab, pekan lalu, pihaknya pun menemukan kasus serupa di tiga pasar, yakni Sadangserang, Gedebage dan Ujungberung.
"Begitu kami periksa, ternyata mi positif mengandung formalin dan boraks. Mi tersebut ditemukan di luar Kota Bandung. Dan, mi tersebut berasal dari Sumedang, Situgunting dan Kabupaten Bandung," tuturnya.
Secara kasat mata, mi formalin sulit dibedakan dengan mi-mi tanpa formalin. Karena itu, konsumen dituntut untuk teliti sebelum membeli. Pilihlah mi yang rapuh dan tidak terlalu kenyal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.