Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serka Sutrisno Ungkapkan Keinginannya Sebelum Naiki Hercules

Kompas.com - 01/07/2015, 14:31 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Serka Sutrisno dikenal sahabat dan saudaranya sebagai orang yang baik, bijaksana, serta humoris. Pria kelahiran 23 April 1984 ini biasa dipanggil "Ambon", meskipun dia berasal dari Boyolali.

"Saya terakhir kali bertemu malam Senin, sehari sebelum kecelakaan. Kami ngobrol dan bercanda sampai berjam-jam," ujar tetangga Sutrisno, Bambang Suheryanto di rumah duka, di Komplek Lanud Sulaiman, Rabu (1/7/2015).

Bambang menjelaskan, malam itu ia berbicang-bincang tentang beberapa hal ringan. Mulai dari tunjangan kinerja yang akan keluar Juli ini, hingga keinginan almarhum memiliki angkutan kota (angkot). "Malam itu almarhum bilang, enak ya kalau punya angkot," tutur Bambang.

Bambang pun menimpali, pasti enak memiliki angkot, apalagi almarhum tidak usah repot memikirkan tempat menyimpan. Sebab garasi depan rumahnya cukup luas untuk angkot. Mendengar ucapan Bambang, almarhum menceritakan tentang keterbatasan keuangannya.

"Almarhum bilang, uangnya dari mana Pak de (Bambang)? Saya jawab, ya kamu harus berani berutang," ungkap dia.

Obrolan malam Senin di depan rumah almarhum itu berakhir pukul 23.00 WIB. Mengakhiri perbincangan, Bambang mengucapkan selamat jalan dan hati-hati. "Saya tidak menyangka itu ucapan selamat jalan tersebut menjadi salam perpisahan terakhir," kata dia.

Hari Senin, Bambang tidak bertemu dengan Sutrisno karena piket. Ia pun dikagetkan dengan kabar jatuhnya pesawat Hercules C-130 tipe B yang membawa terbang sahabatnya tersebut. "Pastinya kaget. Tapi tidak ada satu manusia pun yang mengetahui umurnya," ucapnya.

Sutrisno pergi meninggalkan satu orang isteri, Ernayati dan dua orang anak berumur 4 tahun dan 3 bulan bernama Khaerunnisa Safa Aurelia. Dari pantauan Kompas.com, putri terbesar almarhum terlihat berlari-lari di halaman rumah. Ia tertawa bersama teman-temannya dan tidak mengetahui musibah yang menimpa ayahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com