Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingin PNS Makin Sering Pakai WhatsApp, Twitter, dan Facebook

Kompas.com - 17/06/2015, 16:44 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
— Ketika banyak perusahaan dan kantor pemerintahan yang membatasi penggunaan gadget dengan alasan efektivitas kerja, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil justru mengimbau para bawahannya untuk lebih banyak menggunakan smartphone dalam bekerja.

Menurut pria yang kerap disapa Emil itu, penggunaan gadget justru bisa membuat kinerja pelayanan kepada masyarakat lebih efektif.

"Benda ini bisa segala rupa. Generasi kita hampir rata-rata punya ini karena multifungsi," kata Emil saat memberikan sambutan dalam Rapat Sinkronisasi dan Koordinasi Tugas Pokok dan Fungsi Diskominfo di Hotel Clarity, Cihampelas, Kota Bandung, Rabu (17/6/2015).

Emil menambahkan, gadget juga merupakan salah satu faktor pendukung dalam mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Pintar (Smart City).

"Jadi pejabat di Bandung harus pintar menggunakan teknologi hari ini agar lebih produktif. Saya ingatkan agar hidup dekat dengan teknologi dan lebih proaktif," tuturnya.

Salah satu efektivitas kerja yang telah dilakukan oleh Emil kepada PNS adalah pengurangan rapat-rapat yang tidak penting hanya untuk komunikasi dan koordinasi. Padahal, dengan menggunakan jejaring sosial WhatsApp, koordinasi dengan PNS dan pimpinan SKPD bisa lebih mudah dan cepat untuk menanggapi segala keluhan masyarakat.

"Berapa yang dihemat ketika punya WhatsApp grup. Berapa banyak bensin yang dikeluarkan hanya untuk rapat di luar," tanya Emil.

Selain itu, dengan menggunakan jejaring sosial lainnya seperti Twitter, Facebook, dan Instagram, reaksi untuk menanggapi keluhan masyarakat juga bisa lebih cepat.

"Dulu kalau mau tambal jalan harus melapor dulu. Yang melapornya juga harus datang ke kantor DBMP. Sekarang warga tinggal foto dan di-upload, lalu colek akun DBMP. Jadi Smart City itu mempercepat pelayanan publik," ucapnya.

Contoh lain yang dikemukakan Emil yakni soal potensi korupsi yang dapat ditekan dengan konsep Smart City.

"Seperti BPPT yang saat ini sudah memakai sistem perizinan online sehingga memangkas sistem yang abu-abu. Tidak ada lagi warga yang datang ke satu meja bertemu dengan staf lalu terjadi obrolan yang mengarah ke korupsi," tutur Emil.

Pada tahun 2016, lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, ini berharap semua PNS Pemkot Bandung bisa melek teknologi.

"Mari kita lebih produkif. Saya mengingatkan agar melek teknologi agar proaktif. Jangan gaptek. Kalau tidak paham, bertanya," ungkapnya.

"Jadi Pemkot zaman sekarang tidak musim lagi jaga warung. Cuma duduk menunggu pelanggan datang. Zaman sekarang adalah pemerintah yang proaktif kaya MLM (mulitilevel marketing), mendekati pelanggan, dan menawarkan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com