Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pelaku Pemicu Bentrokan di Pulau Buru

Kompas.com - 04/06/2015, 12:40 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Polres Buru meringkus AP, pelaku pembunuhan warga yang berujung pada bentrok antara penambang dan warga lokal di Desa Wamsaid, Kabupaten Buru, Kamis (4/6/2015).

AP ditangkap hanya beberapa saat setelah dia membunuh warga lokal bernama SL dengan menggunakan badik di sebuah kafe tak jauh dari lokasi penambangan Gunung Botak. “Pelakunya telah kami tangkap dan saat ini telah kami tahan di Kantor Polres,” ungkap Kepala Satuan Reskrim Polres Buru, AKP Adi Nugroho kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis siang.

Dia mengungkapkan, saat ini AP masih diperiksa intensif oleh penyidik Polres setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku terpaksa membunuh SL, karena dia hendak diserang oleh korban terlebih dahulu.

"Masih dalam proses pemeriksaan, namun pelaku mengakui kalau dia yang diserang terlebih dahulu,” ujarnya.

Adi mengatakan, selain melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, pihaknya juga akan memeriksa sejumlah saksi lainnya yang berada di lokasi kejadian saat insiden itu berlangsung. “Saksi lainnya belum diperiksa, tapi kita telah menjadwalkan akan segera memeriksa sejumlah saksi yang melihat insiden itu,” ujarnya.

Pembunuhan terhadap SL ini langsung memicu kemarahan warga setempat. Warga yang tidak terima dengan kejadian itu langsung mencari para penambang dan pelaku dengan menggunakan senjata tajam.

Warga juga membakar sebuah kafe dan pos polisi tak jauh dari lokasi kejadian, meski suasana sempat mencekam, namun polisi mengklaim saat ini situasi mulai dapat dikendalikan kembali. “Kondisinya sudah membaik dan sepenuhnya sudah dapat dikendalikan,” ujar Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com