Belasan mahasiswa HMI yang melakukan aksi demonstrasi di jalan trans Sulawesi Selatan yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa ini sempat bersitegang dengan aparat kepolisian.
Para mahasiswa menolak ban bekas yang dibakarnya di tengah jalan akan dipadamkan dan disingkirkan oleh polisi. Aksi dorong pun tak terhindarkan antara mahasiswa dengan polisi. Namun ketegangan berhasil redam dan polisi kembali mengatur arus lalulintas yang mengalami kemacetan panjang.
Sementara itu, mahasiswa melanjutkan aksinya dengan berorasi di tengah jalan. Dalam orasinya, mahasiswa HMI menuding tiga anggota DPRD Takalar periode 2014-2019 menggunakan ijazah palsu.
Ketiga anggota DPRD Takalar tersebut yakni H Nurdin HS, SH (Ketua DPC PPP Takalar), Amiruddin SE (Ketua DPC PDIP Takalar), Erni (Fraksi PAN).
"Kasus ijazah palsu yang menjerat 3 anggota DPRD Takalar telah bergulir hampir setahun. Kasus ini sudah dilaporkan sejak tahun 2014, tapi polisi enggan mengusut tuntas dengan berbagai alasan. Makanya, kami meminta ketegasan Kapolda Sulselbar yang terkesan tutup mata agar memproses lanjut kasus ijazah palsu itu," kata Akbar salah satu pendemo yang berorasi dengan menggunakan pengeras suara.
Setelah aksi demonstrasi berlangsung sekitar dua jam, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Arus lalulintas di jalan trans Sulawesi Selatan kembali lancar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.