Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2015, 14:55 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Karena kasus ijazah palsu anggota DPRD Takalar yang telah dilaporkan sejak tahun 2014 lalu dinilai mandek di tangan kepolisian, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Gowa Raya menggelar aksi demonstrasi di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jl Sultan Alauddin, Rabu (3/6/2015).

Belasan mahasiswa HMI yang melakukan aksi demonstrasi di jalan trans Sulawesi Selatan yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa ini sempat bersitegang dengan aparat kepolisian.

Para mahasiswa menolak ban bekas yang dibakarnya di tengah jalan akan dipadamkan dan disingkirkan oleh polisi. Aksi dorong pun tak terhindarkan antara mahasiswa dengan polisi. Namun ketegangan berhasil redam dan polisi kembali mengatur arus lalulintas yang mengalami kemacetan panjang.

Sementara itu, mahasiswa melanjutkan aksinya dengan berorasi di tengah jalan. Dalam orasinya, mahasiswa HMI menuding tiga anggota DPRD Takalar periode 2014-2019 menggunakan ijazah palsu.

Ketiga anggota DPRD Takalar tersebut yakni H Nurdin HS, SH (Ketua DPC PPP Takalar), Amiruddin SE (Ketua DPC PDIP Takalar), Erni (Fraksi PAN).

"Kasus ijazah palsu yang menjerat 3 anggota DPRD Takalar telah bergulir hampir setahun. Kasus ini sudah dilaporkan sejak tahun 2014, tapi polisi enggan mengusut tuntas dengan berbagai alasan. Makanya, kami meminta ketegasan Kapolda Sulselbar yang terkesan tutup mata agar memproses lanjut kasus ijazah palsu itu," kata Akbar salah satu pendemo yang berorasi dengan menggunakan pengeras suara.

Setelah aksi demonstrasi berlangsung sekitar dua jam, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Arus lalulintas di jalan trans Sulawesi Selatan kembali lancar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com