Lokasi pertama yang dituju oleh tim gabungan adalah gudang penyimpanan beras di Jalan Jamika, Kota Bandung. Setelah dilakukan tes oleh BPOM, tidak ditemukan indikasi campuran beras sintetis di gudang tersebut. Kemudian, pemeriksaan dilanjutkan ke pasar modern Carefour yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta.
"Kita periksa beras merek Riso dan Pandanwangi," kata Kepala Distan Kota Bandung Elly Wasliah di sela-sela sidak, Kamis.
Setelah mengambil sampel untuk kemudian dites secara fisik dari dua jenis beras lokal tersebut, tim gabungan tidak menemukan indikasi beras sintetis yang dicampur dengan beras murni.
"Kalau beras sintetis akan mengambang di air. Warnanya juga cenderung mengkilap," tuturnya.
Lebih lanjut Elly menambahkan, beras sintetis cenderung memiliki ukuran dan bentuk bulir yang sama.
"Kalau beras asli itu bulirnya ada yang patah-patah. Jadi tidak serupa satu sama lainnya," tuturnya.
Elly mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung agar tidak tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Selain itu, masyarakat diminta teliti dahulu sebelum membeli beras.
"Kalau ada ditemukan kejanggalan beras segera laporkan kepada kami. Hingga saat ini di Kota Bandung belum menemukan adanya beras sintetis yang dikhawatirkan masyarakat," tandasnya.
Selain uji keaslian, tim gabungan juga menguji kualitas beras dan juga kandungan klorin dalam beras. Namun, beras yang dijual masih memenuhi standar aman untuk dikonsumsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.