Selain ketiga pasangan mesum ini, petugas juga menyisir beberapa kos-kosan dan salon plus-plus yang kerap kali dijadikan tempat mesum.
Petugas kemudian mengamankan belasan preman dan calo liar, yang sedang beroperasi di sepanjang jalur utama pantura. Petugas langsung melakukan pembinaan di kantor polisi, sedangkan tiga pasangan yang bukan suami istri langsung dilakukan pendataan dan pemeriksaan.
DV (18), siswi salah satu SMK di Kabupaten Cirebon, mengaku sedang berlibur setelah melakukan ujian nasional (UN) beberapa hari lalu. Ia yang tertangkap tangan sedang berduaan bersama pacarnya berusaha menyangkal sedang berbuat macam-macam.
"Enggak ngapa-ngapain kok. Pacar saya, RI, kelelahan setelah jalan-jalan dan mengajak istirahat di hotel," katanya singkat.
Namun, saat ditanya, alasan hotel yang dijadikan tempat istirahat, DV dan RI tak dapat menjawab sepatah kata pun.
Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Cirebon AKP Taher Muhidin menyampaikan, razia penyakit masyarakat digelar di beberapa kos-kosan, salon plus-plus, dan juga hotel melati. Pihaknya juga merazia belasan preman, calo liar, dan pengamen yang kerap kali meresahkan masyarakat di sepanjang jalur pantura.
"Dalam razia kali ini, kami mengamankan sekitar 13 orang, yang terdiri dari pengamen, calo liar, dan diduga preman. Kami juga amankan tiga pasangan mesum dari hotel melati. Razia ini dilakukan untuk menciptakan suasana kondusif, juga menangkal radikalisme yang menjamur di berbagai tempat," ujarnya.
Hingga Rabu sore, petugas masih melakukan pendataan dan pembinaan belasan preman dan tiga pasangan mesum. Petugas berencana memanggil kedua orangtua siswa dan juga pimpinan para PNS tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.