Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Intel Korem Kendari, Dali Ditangkap Tentara

Kompas.com - 14/04/2015, 16:37 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Berakhir sudah petualangan Dali Halumini (26), pria yang kerap mengaku anggota TNI AD dengan pangkat Sersan Dua. Tentara gadungan itu diciduk anggota Satuan Intel Kodim 1417/ Haluoleo, Kendari, Selasa (14/4/2015) di kamar kosnya, lorong Torada, Kelurahan Bende, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dari tangan pria yang mengaku berdinas di satuan Intel Korem 143/ Haluole Kendari, petugas juga menyita beberapa alat bukti, yakni berupa pistol Revolver mainan, 17 butir peluru M16, kartu tanda anggota (KTA) palsu TNI, pakaian PDL dan PDH, satu tas pistol, satu buah lambang infanteri, satu kaos loreng dan sepatu PDH. Lalu satu STNK motor, 4 unit ponsel dan satu lembar surat keterangan palsu nikah.

Pria yang beralamat di Desa Lapai, Kabupaten Kolaka Utara, Sultra, mengaku memperoleh amunisi dan perlengkapan militer dari seorang anggota TNI di Makassar.

"Saya dikirimkan teman anggota juga dari Makassar melalui mobil P0 Cahaya Ujung sekitar satu bulan lalu, kalau pistol didapat dari bengkel motor di Desa Lapai, Kolaka Utara," katanya di hadapan petugas Intel Kodim 1417/ Haluoleo, Selasa siang.

Dali mengaku, sudah tiga kali ikut seleksi anggota TNI dan lulus untuk tingkat Tamtama di Makassar.

"Tes ketiga kalinya saya lulus, tapi karena kena penyakit tipes akhirnya saya pulang ke Kendari. Tidak ada tujuan atau motivasi apapun sampai saya mengaku-ngaku sebagai anggota TNI," terangnya.

Komandan Kodim 1417/ Haluoleo Kendari Letnan Kolonel (Letkol) Kav Agus Waluyo mengatakan, pelaku yang mengaku anggota TNI gadungan diamankan dalam sebuah operasi.

"Jadi Satuan Intel Kodim menangkap pelaku pada pukul 10.00 Wita tadi, berdasarkan laporan warga dan hasil penelusuran anggota Intel Kodim. Ini dilakukan untuk pengamanan institusi kami dan juga institusi lain," ungkap Dandim.

Dalam operasinya, lanjut Dandim, tentara gadungan itu juga membawa serta proposal bantuan kepada perusahaan tambang dan pemerintah daerah atas nama lembaga, yakni Korem 143/ Ho Kendari.

"Ini kan bisa merugikan institusi TNI, jadi langsung kita amankan. Untuk amunisi kami akan mengembangkan dari mana saja pelaku mendapatkan semua peralatan milter tersebut," tegas Letkol Agus Waluyo.

Dia menambahkan, tentara gadungan itu selanjutnya diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kendari untuk diproses lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com