Dikunjungi Menlu Filipina, Terpidana Mati Mary Jane Terima Rosario

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam, pihak kedutaan sempat memberikan rosario (tasbih) untuk Mary Jane.  Hal ini dijelaskan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Zaenal Arifin.

Namun Zaenal tak bisa menjelaskan apa isi pembicaraan dalam kunjungan itu. "Saya tidak paham apa yang mereka bicarakan, bahasanya pakai tagalog," ucap Zaenal.

Dalam pertemuan ini pula, pihak Kedutaan Besar Filipinamemberikan uang dan kamus Bahasa Inggris-Tagalog untuk Mary Jane. "Uang Rp 1,5 juta," kata Zaenal.

Menurut Zaenal, Mary Jane tampak senang. Meski pun beberapa waktu lalu sempat menangis mendengar informasi dari keluarga jika permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak Makamah Agung (MA)

"Tadi sudah ketawa-ketawa. Ya wajar dan manusiawi kalau kemarin saat mendengar kabar PK-nya ditolak lalu menangis," tandas Zaenal.

Mary Jeane ditangkap di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta pada 24 April 2010 silam karena membawa 2,622 kilogram heroin. Pengadilan Negeri Sleman menjatuhkan hukuman mati karena dia terbukti melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Beberapa waktu lalu, MA menolak pengajuan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh Mary Jane.