Kholid, Bocah Keluarga Pemulung dengan Kanker di Kaki Dapat Pertolongan

Sebelumnya, Kholid adalah anak pemulung, telah berbulan-bulan menahan rasa sakit akibat penyakitnya tersebut. Penghasilan orangtuanya tentu tak cukup untuk membiayai Kholid agar mendapat perawatan yang layak. 

“Setelah kita melihat langsung ke rumahnya, kondisi anak ini sudah parah dan kita langsung bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus, karena kondisinya sangat lemas,” kata Dr Zafrial Lutfi, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat.

Menurut Lutfi, bocah yang masih duduk di kelas satu SD ini kondisinya sudah buruk, sehingga harus mendapatkan penanganan khusus. “Yang penting kita tangani dulu perawatan kesehatannya, apa harus diamputasi atau punya cara lain, tergantung penanganan dokter yang menangani, atau harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh maupun ke Rumah Sakit di Medan tergantung permintaan keluarganya nanti," kata Litfi.

Seluruh biaya pengobatan Kholid akan ditanggung oleh Pemerintah Aceh Barat, termasuk biaya keluarga yang akan mendampingi selama Kholid menjalani perawatan di rumah sakit. “Tadi saya sudah laporkan ke Bupati, masalah biaya akan ditanggung semua oleh Pemerintah Aceh Barat, sekarang yang penting kita utamakan perawatan dia dulu di sini,” kata dia.

Kholid adalah anak kedua pasangan Srihandayani dan Naidin. Keluarga pemulung ini tinggal di perumahan bantuan tsunami yang dibangun Budha Tzu Chi, Desa Paya Peunaga, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.

Walau biaya perawatan anaknya ditanggung BPJS, namun kedua orangtua Kholid mengaku tak punya biaya makan dan kebutuhan sehari-hari saat mendapingi anak selama menjalani perawatan.

Hasilnya, Kholid selama ini dibiarkan di rumah dengan penanganan obat tradisional. Setelah nasib miris bocah ini "tercium" media, Pemerintah Daerah langsung melakukan penanganan khus terhadap Kholid.

Dinas Kesehatan dan Pemerintah Aceh Barat berkomitmen menanggung seluruh biaya pengobatan yang tidak ditanggung BPJS, dan biaya untuk keluarga yang mendampingi selama menjalani perawatan medis.