Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarwo: Tangkal ISIS, Guru Agama Harus Turun Tangan

Kompas.com - 26/03/2015, 17:20 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengimbau seluruh guru agama yang ada di beberapa daerah di Jawa Timur untuk ikut serta atau turun tangan menangkal ISIS di daerahnya masing-masing.

Pendidikan sejak dini untuk menangkal gerakan radikal atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kepada siswa harus dilakukan sejak dini.

"Dalam menangkal ISIS, seluruh guru agama Islam di Jawa Timur harus turunkan tangan untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang benar kepada para siswa. Tujuannya supaya para siswa dapat memahami bahwa Islam adalah agama yang cinta damai," kata Soekarwo saat ditemui usai mengisi acara Seminar di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (26/3/2015).

Menurut Soekarwo, jika para siswa sudah diberikan pemahaman soal Islam yang benar sejak dini, dampaknya akan signifikan. Selain itu, Soekarwo mengatakan, seluruh buku pendidikan agama Islam yang memuat provokasi harus ditarik dari peredaran.

Guru, lanjutnya, harus berubah dan menguasai perkembangan isu global dan media sosial. Guru memiliki peran strategis untuk menjelaskan perihal Islam yang benar.

"Tugas menangkal ISIS ini tidak hanya dibebankan kepada polisi. Jangan sampai polisi berseragam yang masuk ke sekolah-sekolah," katanya.

Menurut dia, menangkal ISIS harus dilakukan mulai dari akarnya dengan menyelaraskan pola pendidikan agama dan perkembangan informasi.

"Pemahaman Islam yang sepenggal-penggal bisa menimbulkan gerakan radikal," katanya.

Selain itu, Soekarwo mendorong agar masyarakat lebih peduli dengan tetangganya.

"Jika ada individu atau kelompok yang punya perilaku dan kegiatan yang mencurigakan harus diawasi dan kalau perlu laporkan kepada para kiai atau polisi," ucapnya.

"Jika ada warga yang menyendiri, tak bergaul, harus didatangi. Jangan eksklusif. Ketua RT atau Ketua RW jangan membiarkan warganya tak mau bergaul dengan tetangga lainnya," tambahnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com