Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Rumah Rusak Akibat Badai di TTU Jadi 81 Unit

Kompas.com - 25/03/2015, 19:50 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Badai Nathan (Ex Siklon Tropis Nathan) di Australia bagian utara memicu angin kencang di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Akibat terjangan badai itu, sedikitnya 81 unit rumah warga, empat tempat ibadah dan dua unit sekolah rusak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT, Tini Tadeus, kepada Kompas.com, Rabu (25/3/2015) malam, menjelaskan, berdasarkan data awal, kerusakan rumah akibat bencana yang terjadi pada Selasa (24/3/2015) kemarin hanya berjumlah 17 unit ditambah satu satu tempat ibadah. Namun pada Rabu ini, jumlahnya bertambah menjadi 81 rumah.

“Kejadian akibat badai tersebut mengakibatkan 81 rumah warga rusak dengan rincian 22 rumah rusak berat, 19 rusak sedang dan 40 rusak ringan. Ditambah lagi empat unit kapela (tempat ibadah umat Katolik) dan dua sekolah. Selain itu, enam buah tiang listrik milik PLN patah,” jelas Tadeus.

Menurut Tadeus, badai menerjang Kabupaten TTU pada Senin (23/3/2015) malam dan itu berlangsung selama satu jam, yakni dari pukul 19.00 Wita sampai 20.00 Wita.

Sementara itu, terkait penanggulangan korban bencana, Tadeus menyatakan, BPBD Kabupaten TTU telah memberikan bantuan tanggap darurat kepada para korban rumah rusak.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Kepala Seksi Observasi dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas II El Tari Kupang, Mohamad Syaeful Hadi, menjelaskan, saat ini di bagian utara Australia terdapat pusat tekanan rendah (ex Siklon Tropis Nathan).

“Dari pola angin, tampak adanya belokan angin di wilayah NTT yang menuju ke pusat tekanan rendah tersebut, sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif, terutama di daratan Timor. Hujan yang terjadi sifatnya cenderung sesaat, tapi perlu diwaspadai, karena biasanya disertai angin kencang dan kilat disertai guntur,” kata Hadi.

Kecepatan angin, lanjut Hadi, secara umum berkisar antara10 sampai 20 kilometer per jam. Namun pada saat hujan yang disertai angin, kecepatan angin bisa meningkat hingga mencapai 25 sampai 45 kilometer per jam. Sedangkan untuk tinggi gelombang laut saat ini berkisar antara 0,5 sampai 1,25 meter, kecuali laut Timor yang ketinggiannya antara 1,5 hingga 3 meter.

”Umumnya cuaca di NTT berawan, tapi peluang hujan intensitas ringan hingga sedang masih bisa terjadi dengan durasi yang tidak terlalu lama,” jelasnya. [Baca juga: Angin Kencang, 17 Rumah dan Satu Tempat Ibadah Rusak]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com