Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Listrik Gratis, Kades Patah Tulang Dikeroyok Warga

Kompas.com - 10/03/2015, 09:22 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAMASA, KOMPAS.com -  Jasrun, Kepala Desa Aralle dan Ramli anggota Babinsa di Mamasa, Sulawesi Barat, babak belur dikeroyok warganya sendiri. Pengeroyokan, Senin (9/3/2015) terjadi menyusul pembagian listrik gratis yang dinilai tidak merata.

Korban pengeroyokan mengalami patah tulang, luka lebam, dan luka robek di wajah. Sementara, sembilan pelaku pengeroyokan yang adalah warga Dusun Salurebo, Desa Aralle, Kecamatan Mambi pun ditangkap dan kini ditahan di Mapolres Mamasa untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Awalnya, Nursyan, salah satu pelaku pengeroyokan yang juga guru PNS di Desa Aralle, bersama pelaku lain, diduga memindahkan meteran listrik gratis ke rumahnya, meski mereka tak tercatat sebagai pelanggan yang mendapatkan listrik gratis.

Nursyan mengatakan, temuan itu menyebabkan Kepala Desa tersinggung. Hal itu terjadi ketika keduanya berdebat soal meteran listrik di rumah. “Ceritanya kan korban tersinggung dan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas. Karena emosi warga pun terlibat percekcokan hingga perkelahian tak terhindarkan,” ujar Nursyan.

Pengeroyokan itu terjadi saat Kepala Desa berada di rumah Nasrun, salah satu tersangka pengeroyokan yang juga salah satu guru di Mamasa. Warga yang tersulut emosi pun langsung mengeroyok.

Kasat Reskrim Polres Mamasa AKP Syamsuriyansah mengaku masih mendalami kronologi kejadian, termasuk pemicu insiden itu.  “Semua tersangka sudah kita periksa termasuk saksi-saksi dan korban. Korban kita kenakan pasal penganiayaan Pasal 170 KUHP dan Pasal 351 atau penganiayaan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara,” ujar Syamsuriyansah.

Selanjutnya, demi mengantisipasi benturan antarwarga, terutama keluarga dari keduabelah pihak, Polsek Aralle mendapat dukungan dari Mapolres Mamasa melakukan pengamanan ekstra di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com