Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Magelang Gratiskan Pengobatan Korban Angin Ribut

Kompas.com - 27/02/2015, 20:49 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Magelang akan menanggung seluruh biaya pengobatan dua korban angin ribut yang terjadi pada Kamis (26/2/2015) sore. Kedua korban mengalami luka setelah tertimpa pohon saat musibah itu terjadi.

"Pemerintah turut prihatin atas bencana alam yang tidak terduga kemarin. Seluruh pengobatan luka korban sudah ditanggung pemerintah," ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito seusai menjenguk salah satu korban bernama Bambang Triono, di ICU RSUD Kota Magelang, Jumat (27/2/2015).

Bambang Triono (36), warga Kampung Paten Gunung, Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Tengah, mengalami gegar otak setelah tertimpa pohon asem saat melintas mengendarai sepeda motor di Jalan Pemuda, Kota Magelang.

Sementara itu, satu korban lagi, Sri Handoyo Bekti (34), warga Mantenan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, mengalami luka-luka lecet akibat tertimpa pohon saat melintas di Jalan Telaga Warga, Kampung Nambangan, Kecamatan Magelang Selatan. Namun, beruntung Sri sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. "Mereka harus sembuh kembali," ucap Sigit.

Sigit menyatakan, peristiwa angin ribut yang menumbangkan puluhan pohon perindang, baliho, dan atap rumah itu murni bencana alam. Para kepala satuan perangkat kerja daerah (SKPD) beserta jajaran sudah sangat tanggap dan sigap menangani kejadian itu, termasuk pihak Kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang yang turut membantu.

"Begitu kejadian, kami sudah langsung bergerak. Lihat saja sekarang, (kondisi) Kota Magelang sudah sangat bagus, seperti tidak terjadi apa-apa. Ruas-ruas jalan yang tadinya kotor dipenuhi ranting patah sudah bersih dan rapi kembali," papar Sigit.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Magelang itu menambahkan, fungsi tim BPBD pun sudah berjalan baik, meski masih dalam bentuk jabatan fungsional, bukan struktural alias belum menjadi badan sendiri.

Sigit melanjutkan, pemerintah saat ini tengah mendata dan menghitung kerugian yang diderita, sambil terus memantau dan mengevaluasi aneka pohon yang dinilai menghawatirkan serta berpotensi tumbang ketika terjadi bencana angin kencang lagi.

"Kalau ada pohon yang sekiranya membahayakan, segera saja dipangkas. Termasuk baliho yang secara konstruksi kurang baik, itu segera diperbaiki sebelum kejadian serupa terulang lagi," tandasnya.

Asih (46), istri korban Bambang Triono, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah kepada keluarganya, terutama untuk sang suami yang saat ini masih terbaring dan belum sadarkan diri. Bambang, kata Asih, harus segera menjalani operasi bedah saraf di RST dr Soedjono karena peralatan di RSUD Tidar belum lengkap.

"Suami saya belum sadar. Kata dokter, gegar otak. Saya hanya ingin suami saya sembuh," ucap ibu dua anak itu sembari meneteskan air mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com