Kepala Perum Bulog Divisi Regional NTB M Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, operasi pasar dilakukan di lima pasar tradisional, yakni di Pasar Mandalika, Pasar Pagesangan, Pasar Kebon Roek, dan Pasar Sindu. "Kami siapkan dua ton di masing-masing pasar," kata Sugit saat ditemui di Pasar Pagesangan, Jumat (27/2/2015).
Pada operasi pasar kali ini, Bulog membanderol harga beras Rp 7.400 per kilogram untuk beras kualitas medium, sementara di Pasar Pagesangan, harga beras kualitas medium mencapai Rp 10.000-Rp 11.000 per kilogram.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Priyono, mengatakan, kenaikan harga beras mulai terasa pada akhir Januari dan awal bulan Februari. Dia menyebutkan, jika kenaikan harga di beberapa daerah, seperti, Jawa dan Bali berkisar antara 20-30 persen, di NTB mencapai 10-15 persen.
"Diharapkan, dengan melakukan operasi pasar seperti ini, kita bisa stabilkan harga kembali ke harga yang normal," kata Priyono.
Menurut Priyono, kenaikan harga beras di NTB disebabkan adanya fenomena yang terjadi dari pusat dan merembet ke daerah. Dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena stok beras di Bulog masih memenuhi kebutuhan hingga tujuh bulan ke depan.
"Operasi pasar ini akan terus digelar di beberapa pasar tradisional hingga harga beras kembali stabil seperti biasa," kata Priyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.