"Yang berbeda di karnaval Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta kali ini, kita akan tampilkan naga motif batik," ujar Ketua Panitia PBTY Tri Kirana Haryadi, Jumat (27/2/2015).
Tri Kirana menuturkan, PBTY ini digelar bersamaan perayaan Cap Go Meh yang diperingati setiap hari ke-15 Tahun Baru Imlek. Pada tahun sebelumnya, pihaknya telah membuat naga sepanjang 134 meter yang dibakar dan dilarung di Pantai Parangtritis.
Kali ini, PBTY ingin kembali membuat sesuatu yang spesial, yakni membuat naga batik yang lebih panjang. Naga motif batik ini dibuat sesuai dengan tema PBTY, yaitu "Merajut Budaya Merenda Kebersamaan".
"Panjangnya 168 meter, sebelumnya 134 meter. Ini akan pecahkan rekor Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia)," katanya.
Pembuatannya sendiri, lanjut dia, memakan waktu selama hampir dua bulan. Pembuatannya menghabiskan biaya lebih kurang Rp 100 juta.
"Motif batik ada di kepala naga dan di ekor naga. Batiknya motif parang dan batik truntung," ujarnya.
Tri Kirana juga menjelaskan, naga bermotif batik akan diusung oleh personel TNI AU. "Ada 250 personel dari TNI AU yang nantinya akan mengusung naga raksasa melintas Jalan Malioboro," ujar dia.
"Naga motif batik ini merupakan bentuk cerminan akulturasi budaya. Sesuai tema 'Merajut Budaya Merenda Kebersamaan'," kata dia lagi.
Karnaval ini akan dimulai dari Taman Abu Bakar Ali dan berakhir di titik nol km. Acara karnaval ini akan diikuti sekitar 1.000 peserta.
Akan ditampilkan pula naga hitam pemberian Hamengku Buwono VII. Naga barongsai hitam ini sangat spesial dan terkesan mistis karena konon hanya satu orang suhu yang kuat mengangkat naga barongsai itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.