Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terancam Kebanjiran "Bartender" Asing

Kompas.com - 25/02/2015, 23:18 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa persiapan yang baik, bangsa Indonesia hanya akan menjadi penonton dalam bisnis seni meracik minuman atau bar pada era Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA yang akhir 2015 ini akan diberlakukan. Hingga saat ini, putra-putra Indonesia yang menekuni profesi tersebut masih di bawah 10 persen dari kebutuhan pasar dalam negeri.

“Hambatan utama meningkatkan ketertarikan anak muda untuk menekuni profesi tersebut karena masih lekatnya bartender dengan dunia hitam dalam image masyarakat. Masih banyak masyarakat berpikiran bahwa bartender identik dengan minuman keras, narkotika dan seks bebas,” kata Suhendroyono, ketua Umum Himpunan Pendidikan Pariwisaa Indonesia saat membuka kegiatan Bar Academy di Yogyakarta, Rabu (25/2/2015).

Padahal, lanjut Suhendroyono, dunia bartender sangat erat kaitannya dengan pariwisata.

“Terbukti, hotel yang memiliki bar akan lebih diminati wisatawan asing dibandingkan yang tidak. Dan jika Indonesia tidak memiliki tenaga ahli bartender yang mumpuni, pasar kerja dalam negeri akan diserbu tenaga dari negara lain,” lanjut Suhendroyono.

Sayangnya, untuk mendidik anak muda untuk menekuni profesi bartender juga tidak mudah. Selain image masyarakat yang masih buram, profesi tersebut di Indonesia juga tidak populer, hingga untuk mencari rujukan ilmu pengetahuannya pun tidak mudah.

"Selama ini, mahasiswa yang minat masuk ke prodi bartender tidak ada 10 persen dari total mahasiswa yang kami terima setiap tahunnya. Mereka ini harus bekerja keras untuk mengembangkan skill-nya, sekaligus terus meng-update perkembangan ilmu bartender,” kata Suhendroyono lebih lanjut.

Kegiatan Bar Academy, menurut Suhendroyono, selain untuk menyosialisasikan profesi tersebut pada masyarakat, juga menjadi ajang bagi calon-calon bartender se-Jawa untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar informasi ilmu-ilmu bar terbaru.

“Masyarakat Indonesia sudah waktunya mengubah mindset tentang bar. Bartenderbukanlah profesi buruk. Dan, menjadi bartender juga tidak mudah,” pungkas Suhendroyono.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com