Dari pantauan Kompas di Bandar Lampung, Sabtu (21/2/2015) sejumlah lampu pengatur lalu lintas dan lampu penerangan jalan mati. Bahkan sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga tidak beroperasi karena mati lampu.
Di sejumlah perempatan, sejumlah polisi lalu lintas tampak berjaga-jaga menggunakan stick lamp (tongkat lampu) untuk mengatur lalu lintas. Di sejumlah perempatan yang tidak dijaga polisi, terjadi kekacauan lalu lintas.
"Mana janji PLN? Katanya tidak mati lampu lagi. Biasanya alasannya pembangkit rusak. Sekarang mau alasan apa lagi," ujar warga Bandar Lampung Tri Purna Jaya.
Sementara itu, Manager Bidang Distribusi PT PLN Lampung Alam Awaludin ketika dikonfirmasi menuturkan, penurunan daya sebesar 200 MW terjadi akibat gangguan sistem di pembangkit Tarahan III dan IV. Hal itu semakin diperparah dengan anjloknya sistem kelistrikan di pembangkit geothermal Ulu Belu.
"Saat ini kami sedang berupaya untuk membangun kembali sistem yang anjlok tersebut. Semoga secepatnya bisa pulih. Adapun penyebab rusaknya sistem pembangkit di Tarahan III dan IV hingga kini belum dapat kami ketahui," ujar dia.
Alam menuturkan, gangguan ini berdampak pada sejumlah wilayah di Lampung antara lain Tanjung Karang, Kalianda, Teluk Betung, Tanjung Bintang, Bandar Jaya, Kalirejo, Kota Agung, Menggala, Kotabumi dan Blambangan Umpu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.