Mereka pun mendesak patung tersebut dibongkar. "Jika tidak, kami akan segel patung tersebut hari ini juga karena sudah sebulan lebih pembangun patung berjanji akan mengubah bentuk patung Jayandaru tersebut," kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Sidoarjo, Rizza Ali Faizin, Jumat (20/2/2015).
Menurut Rizza, pembahasan patung tersebut sudah tuntas di kalangan MUI Sidoarjo dan kalangan pesantren, yang tegas menolak replika sembilan patung berbentuk manusia sempurna setinggi 25 meter itu.
Monumen itu menggambarkan aktivitas masyarakat Sidoarjo yang mayoritas petani dan petambak. "Patung-patung tersebut menurut ajaran Islam diharamkan dan dianggap berhala karena bentuknya menyerupai manusia sempurna. Ini yang kami tidak sepakat karena Sidoarjo adalah kota santri," kata Rizza.
Patung Jayandaru, karya seniman rupa Wayan Winten, itu dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan pakan ternak PT Sekar Laut Sidoarjo. Rizza mengaku sudah bertemu dengan pihak perusahaan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo dan sepakat akan mengubah bentuk menumen.
Namun, hingga waktu yang disepakati, yakni 19 Februari kemarin, belum ada tindakan nyata dari Pemkab Sidoarjo dan pihak perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.