Kepala Kepolisian Resor Besar Kota Semarang Komisaris Besar Djihartono membenarkan jajarannya menangkap pembunuh PSK, kurang dari 24 jam. Pelaku bersembunyi di parit selama kurang lebih 12 jam.
"Kami tangkap di dekat lokasi kejadian. Kami juga sudah periksa saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," jelas Djihartono, Rabu (11/2/2015).
Dalam mengungkap jejak pelaku, polisi juga sempat mengerahkan anjing pelacak dan berhasil mengendus jejak pelaku.
Icuk sendiri mengaku sengaja kabur agar dirinya tidak babak belur dihajar warga. Dia sendiri sempat dikira pencuri ketika hendak membawa korban Ririn masuk ke taksi.
"Saya lari ke arah makam, di sana warga sudah kehilangan jejak. Kemudian saya ngumpet di gorong," ujar pelaku saat digelandang di Mapolrestabes Semarang, Rabu tadi.
Saat berada di parit selama hampir 12 jam itu, dia sempat mengirim pesan SMS ke temannya minta bantuan untuk mengambilkan motor yang tertinggal di lokasi kejadian.
"Ketika SMS, saya masih ngumpet," katanya.
Saat diperiksa, pelaku asal Kecamatan Parakan, Temanggung, itu menyangkal telah membunuh kekasihnya itu. Setelah menganiaya Ririn, pelaku mengaku berusaha membawa korban ke rumah sakit dengan menumpangi taksi. Saat itu, kata pelaku, pacarnya masih hidup.
Ririn adalah warga lokalisasi baru pindahan dari Bandungan, Kabupaten Semarang. Ia ditemukan meninggal dunia dengan luka di wajah serta lebam di sekujur tubuhnya. Korban Ririn ditengarai tengah hamil tiga bulan. Pembunuhan diduga dilatarbelakangi ketidasetujuan sang pacar kalau Ririn menjadi PSK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.