Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal, Tukang Ojek Pukuli Ibu Kandungnya hingga Babak Belur

Kompas.com - 03/02/2015, 15:57 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Seorang pemuda di kawasan Lorong Arab, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rifai Banyal (30), menganiaya ibu kandungnya sendiri, Safia Banyal (54), hingga babak belur, Selasa (3/2/2015) sekitar pukul 12.20 WIT.

Rifai yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek itu menganiaya ibunya karena sang ibu kerap marah-marah di rumah. Ibunya itu marah-marah karena suaminya kerap keluyuran malam.

Sang anak yang tidak terima dengan sikap ibunya itu lalu membentak dan meminta ibunya untuk berhenti marah-marah. Sejak itulah, keduanya terlibat cekcok yang berujung pada penganiayaan.

Akibat penganiayaan itu, Safia menderita luka memar di bagian pelipis kiri dan kanan serta bengkak di bibirnya. Hidung dan mulut Safia juga terus mengeluarkan darah segar akibat pukulan anak kandungnya itu.

Kapolsek Sirimau AKP Aris Tiku mengatakan, setelah terlibat cekcok mulut, Rifai langsung naik pitam dan menyerang ibunya dengan pukulan secara bertubi-tubi di bagian wajah dan tubuhnya.

“Jadi masalahnya hanya sepele, setelah terlibat cekcok itu Rifai lalu memukuli ibunya berulang kali di bagian wajah hingga babak belur,” kata Aris di Mapolsek.

Aksi bejat sang anak ini baru berakhir setelah warga setempat segera mencegat dan melerai keduanya. Warga lalu menyelamatkan sang ibu dari amukan anaknya sendiri.

Menurut Aris, Safia kini menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Ambon karena sejumlah luka yang dideritanya tersebut. Sementara itu, Rifai langsung ditahan di Mapolres setempat.

“Ibunya sementara dirawat di RS Bhayangkara Tantui dan sementara Rifai sedang kita amankan,” ujarnya.

Menurut dia, pihaknya akan memproses kasus tersebut setelah menunggu kondisi Safia yang saat ini masih berada di RS.

”Karena belum dilaporkan, kita tunggu dulu ibunya. Nanti kalau ibunya pengin diproses, kita akan proses sesuai hukum, karena saat ini kan kasus ini belum dilaporkan ke polisi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com