Penemuan itu bermula saat Kepala Dusun Curah Keting Fadli (44) bersama sejumlah warga hendak meratakan sebuah pondasi bangunan lama di depan rumahnya.
“Jadi saya minta tolong beberapa warga untuk meratakan pondasi bangunan depan rumah, dan saat itu ada salah satu warga yang mencangkul dengan kedalaman sekitar 25 centimeter, tiba- tiba cangkulnya membentur semacam benda keras,” ujarnya.
Karena curiga, warga kemudian menggali lebih dalam lagi, dan ternyata benda keras tersebut berupa peluru tajam.
“Kami kaget juga, akhirnya saya hentikan dan laporan ke Polsek dengan penemuan itu,” terang dia.
Polisi yang mendapat laporan itu akhirnya turun bersama petugas dari Koramil setempat. Petugas langsung memasang garis polisi di lokasi penemuan amunisi tersebut.
“Kami khawatir ada penemuan amunisi lainnya, seperti granat. Kami takut kena cangkul dan meledak,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Danramil Bangsalsari Kapten Sargono mengatakan, amunisi tersebut diduga peninggalan masa penjajahan dulu.
“Kalau dilihat, kondisi pelurunya masih aktif, hanya banyak yang sudah rusak karena sudah berkarat,” ungkapnya.
Petugas akhirnya mengamankan ratusan amunisi tersebut, dan melarang warga untuk melanjutkan penggalian di lokasi penemuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.