Jenazah laki-laki berlabel B034 terdeteksi atas nama Christanto Leoma Hutama (22), asal Tulungagung Jawa Timur.
"Metode identifikasi primer sulit mendeteksi jenazah ini, karena sidik jari dan gigi rusak, sementara DNA juga belum selesai hasilnya," kata Ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono, di Media Center Posko DVI Polda Jatim, Rabu (14/1/2015).
Tim terpaksa menggunakan pendekatan metode sekunder dari data medis dan antropologi jenis kelamin, usia dan tinggi badan.
"Selain itu, terdapat dua tanda lahir berupa tahi lalat pada lengan sebelah kanan korban yang masih terlihat, atribut pakaian yang dipakai saat di bandara, serta diperkuat dengan pengakuan adik korban," tambahnya.
Sementara itu, jenazah pasangan wanita dengan label B038 teridentifikasi atas nama Jie Stephani Gunawan (22), warga Surabaya. Korban teridentifkasi berdasarkan kecocokan data primer DNA korban dengan DNA ibu kandung yang juga menjadi korban pesawat AirAsia QZ 8501.
Ibu kandungnya adalah Themeji Thedjakusuma yang sudah teridentifikasi terlebih dulu dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Christanto Leoma Hutama dan Jie Stephani Gunawan yang sudah bertunangan ini ikut terbang bersama lima rombongan keluarga Stephani, 28 Desember lalu, ke Singapura. Dari lima anggota keluarga itu, dua jenazah sudah ditemukan sebelumnya, yakni Themeji Thejakusuma dan anaknya Jie Stevie Gunawan. Keduanya bahkan sudah dimakamkan di komplek pemakaman Gunung Gangsir Pasuruan, Jawa Timur. Sementara itu, tiga anggota keluarga lainnya yang belum ditemukan yakni, Jo Indri, Stefen Gunawan (suami Meiji), Stefy Gunawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.