Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Makassar Laporkan Pendemo Sendok "Rp 1 Miliar"

Kompas.com - 12/01/2015, 10:27 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto melaporkan mahasiswa yang mengatasnamakan Barisan Elemen Mahasiswa dan Masyarakat (BEMM), dengan tuduhan pencemaran nama baik ke Polrestabes Makassar. Hal ini terkait aksi unjuk rasa BEMM soal penolakan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang salah satunya menemukan anggaran pengadaan sendok senilai Rp 1 miliar.

Wali Kota yang didampingi empat pengacaranya yakni, Salasa Albert, Aminuddin Ilmar, M Syakir dan Aminul Rahman, melaporkan dua pengunjukrasa yang dituduh melakukan pencemaran nama baik terhadap Danny, -sapaan Ramdhan Pamanto.

"Ada dua mahasiswa yang kami laporkan ke polisi. Mereka adalah Ahmad Riady dari Barisan Elemen Mahasiswa dan Masyarakat, dan Syyam Ali Mangkona dari mahasiswa UVRI Makassar. Kedua mahasiswa ini diduga melakukan pencemaran nama baik saat aksi unjukrasa di rumah jabatan Wali Kota Makassar di Jalan Penghibur, " ungkap Salasa Albert, Senin (12/1/2015).

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi membenarkan adanya laporan tersebut. Sementara itu, pendemo pun telah melaporkan kasus penikaman yang diduga dilakukan oleh massa simpatisan Wali Kota Makassar.

"Masalah kasus di Rujab Walikota itu masih dalam proses penyelidikan pihak Polrestabes Makassar. Di mana saat ini masih dilakukan pengumpulan alat bukti. Termasuk laporan pencemaran nama baik terhadap Wali Kota Makassar dan demikian pula kasus penikaman pendemo," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, rumah jabatan Wali kota Makassar dalam sebulan terakhir terus didemo kelompok mahasiswa yang menolak RAB rumah tangga rumah jabatan Wali Kota. Massa melakukan aksi demonstrasi sebanyak delapan kali.

Para pendemo ini menolak anggaran pembelian sendok seharga Rp 1 miliar, pembelian ranjang Wali Kota Makassar seharga Rp 220 juta, pembelian selimut Rp 80 juta, pembelian kulkas untuk rumah jabatan Rp 15 juta, pembelian Jetsky Rp 700 juta, dan pembuatan website per kecamatan seharga Rp 60 juta.

Mahasiswa juga mendesak kepada Wali Kota Makassar meminta maaf secara terbuka atas carut marut pembahasan RAPD Kota Makassar yang dinilai tidak pro rakyat, dan atas insiden penghinaan dan pemukulan terhadap mahasiswa di kantor Balai Kota Makassar, 1 November 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com