Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terbang dengan AirAsia, Ratri Rencanakan Tahun Baru Bersama Suami dan Anak

Kompas.com - 07/01/2015, 21:59 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com — Keberangkatan Ratri Sri Andiani (30) sebagai tour leader yang mengantar rombongan dari Universal Travel and Tour di Surabaya sebenarnya bukan sebagai guide pendamping ke Singapura, yang terbang dengan AirAsia QZ8501. Tiga hari sebelum kejadian, Ratri baru pulang mengantar rombongan dari Korea.

"Sebenarnya yang mengantar rombongan adalah bosnya sendiri, tetapi bosnya saat itu mengantar wisatawan ke Bali," ujar Budi Suprayitno, kakak mertua almarhumah, saat ditemui di rumah duka di Perumahan Bluru Permai Blok FE 16, Rabu (7/1/2015).

Menurut Budi, rencananya Ratri bersama suami dan anak-anaknya akan berjalan-jalan saat pergantian tahun. Karena tenaga Ratri saat itu dibutuhkan oleh perusahaannya, akhirnya rencana di pergantian tahun tersebut tidak jadi.

"Memang saya salut dengan Ratri. Anaknya tidak pernah mengeluh. Dia anak hebat, semua bisa dikerjakan sendiri tanpa mengeluh," kata Budi.

Budi sendiri mengaku heran sampai ada penerbangan yang dimajukan hingga 1,5 jam. Padahal, yang kerap terjadi selama ini adalah delay. "Kan aneh saja bagi saya," ujarnya.

Budi yang baru datang dari Yogyakarta mengaku punya firasat bahwa jenazah yang ditemukan oleh kapal Amerika Serikat itu adalah Ratri. Waktu itu, perempuan yang ditemukan mengenakan blazer hitam, celana jeans biru, dan jam tangan G-Shock.

"Memang waktu itu saya sudah menduga kalau jenazah Ratri ketemu," ungkapnya.

Jenazah Ratri tiba di rumah duka sore ini, setelah DVI mengumumkan identitasnya bersama 7 jenazah lainnya. Tangis kedua anak Ratri langsung meledak ketika iring-iringan mobil ambulans milik Pemkot Surabaya mengantar jenazah. Kedua anak mendiang, yaitu Effrien Leondhika Ermilo Borealis (10) dan Effrien Sheilla Thabita Amorez (8), langsung dipeluk neneknya, Ratna Fatmawati.

Ketika suami Ratri, Effrien Dimas Radityo, turun dari iring-iringan mobil yang mengiringi ambulans, Milo dan Sheilla (sapaan kedua anak itu) langsung memeluk ayahnya dengan erat, sambil diselingi tangis memanggil mamanya.

Suasana haru pun tergambar di rumah duka. Kerabat, teman, serta tetangga turut menangis tak kuasa melihatnya.

"Sabar, Nak... sabar... Mama pasti masuk surga," kata Effrien Dimas Radityo sambil mengelus kepala kedua anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com