Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas, Bocah Ini Diikat di Dapur dan Dicambuk Pakai Selang

Kompas.com - 23/12/2014, 19:02 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Kasus tewasnya bocah 13 tahun bernama Johan RS, warga RT 20 Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur, terus diusut aparat kepolisian setempat. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Balikpapan mendapat informasi mengejutkan bahwa Johan, sebelum tewas, mendapat cambukan secara berulang-ulang dari ibunya, Noni YI.

"Polsek melimpahkan perkara ini ke PPA pukul 16.00. Langsung kami periksa. Pengakuan dari sang ibu, penganiayaan di situ, meski belum bisa dipastikan sebagai penyebab kematian. Penyebab kematian tergantung otopsi," kata Kepala Unit PPA Ipda Payan Simangunsong seusai mengikuti otopsi jenazah Johan, Selasa (23/12/2014).

Johan RS, bocah kelas V sekolah dasar, mengembuskan napas terakhir sebelum tiba di RSU Kanudjoso Djatiwibowo, Senin (22/12/2014) pagi. Dokter yang memeriksa menemukan banyak sekali lebam pada tangan, kaki, dan tubuh Johan, yang diduga berkaitan dengan kematian Johan.

Pihak rumah sakit bekerja sama dengan polisi mengungkap misteri lebam di tubuh Johan. Polisi akhirnya memperoleh pengakuan dari sang ibu, Noni YI, saat pemeriksaan. Noni mengaku bahwa dia yang menyebabkan lebam di tubuh Johan. Noni mencambuk tubuh sang anak dengan selang pada malam sebelum kematian Johan.

"Dipukul pakai selang yang dilipat dua," kata Kepala Unit PPA Ipda Payan.

Johan adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan M Yusuf dan Noni. Yusuf seorang montir di pertambangan batu bara di Batu Kajang, Kabupaten Paser, yang memakan waktu tempuh empat jam dari Balikpapan. Noni sendiri bekerja di stasiun radio.

Kepada polisi, Noni mengaku bahwa Johan kerap kedapatan mengisap lem atau ngelem. Sang ibu sering marah atas perbuatan Johan. Malam sebelum meninggal, Johan pulang dalam kondisi mabuk lem. Johan tidak menjawab pertanyaan ibunya. Akhirnya, Johan menerima hukuman dari Noni. Ia diikat di dapur, dicambuk dengan selang, lantas dikunci di dalam kamar tidur.

"Anak ini kedapatan sering ngelem kata ibunya. Ia dihukum sebagai bentuk pembinaan kepada anak," kata Payan.

Pagi harinya, anak pertama Noni menemukan Johan lemas di atas tempat tidur. Mereka segera melarikan bocah tersebut ke RSKD. Sayang, ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Polisi sendiri kini masih menelusuri penyebab kematian Johan. Polisi pun menggelar otopsi pada tubuh Johan untuk mencari penyebab pasti kematian bocah ini, apakah karena pukulan atau karena overdosis lem. Otopsi sendiri berlangsung pada Selasa siang tadi.

"Tetapi tidak bisa dimungkiri ada unsur kekerasan dalam rumah tangga di sini. Kami jerat ibunya dengan Pasal 80 ayat 1 sampai 3 UU Perlindungan Anak. Ia kena ancaman 10 tahun penjara," kata Kepala Unit PPA Ipda Payan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com