Berbekal Sarung, Enam Napi Kabur dari Lapas

“Sesuai keterangan sementara, Kepala Lapas setempat awalnya curiga saat melihat potongan besi dan tali di atap. Setelah di cek, jendela besi di sebuah ruang tahanan telah dijebol dan para tahanan diduga memanjat memakai sarung yang disambungkan. Sarung dan gergaji besi telah diamankan,” ujar Kepala Polres Kota Banjar AKBP Asep Saepudin, Senin sore.

Keenam tahanan yang kabur itu, lanjut Asep, merupakan tahanan titipan dari Kejaksaan Negeri Kota Banjar dengan kasus penggelapan kendaraan. Tahanan ini mulai mendekam di Lapas Kota Banjar sejak Rabu (3/12/2014) lalu. Namun, tiga hari sebelum mereka kabur sempat ditempatkan di sel khusus yang ada di lapas tersebut.

“Diduga saat mereka berada di ruangan khusus itu, mereka menggambar cara kabur dari lapas,” tambahnya.

Asep menambahkan, dari enam tahanan yang kabur, satu tahanan berhasil ditangkap di sekitar lapas pagi tadi. Tahanan tersebut berinisial T alias M. Saat ditangkap T mengalami luka sobek di bagian kakinya dan diduga tak bisa melarikan diri bersama tahanan kabur lainnya.

"Kami menduga semua tahanan yang kabur dalam kondisi terluka, karena ada benteng berduri di sekitar benteng lapas,” ujar dia.

Asep mengaku sampai sekarang pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. Penyidik kepolisian, kata Asep, sudah meminta keterangan kepada sipir yang piket saat kejadian.

Sementara itu, saat ditanya soal rekaman kamera pengintai di Lapas, Asep mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih terkait itudengan alasan masih dalam proses penyelidikan.

“Saat kejadian ada petugas piket empat orang. Jadi dua blok dijaga 1 orang Sipir,” pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, Kalapas Kota Banjar Dadang Sudrajat masih belum bisa dihubungi dan belum memberikan keterangan apapun terkait kejadian tahanan kabur di Lapasnya. Namun, sesuai data yang dihimpun, ada lima tahanan lainnya yang belum tertangkap kembali. Mereka adalah berinisial AA warga Kabupaten Bandung Barat, YS warga Kabupaten Subang, AS warga Kabupaten Bandung Barat, AW warga Purwakarta, dan M warga Kabupaten Bandung. Sementara T alias M warga Tasikmalaya yang kakinya terluka dan berhasil ditangkap kembali.