Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah "Pungli", Urus KTP di Solo Bisa Melalui Mobil Keliling

Kompas.com - 19/12/2014, 19:29 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Warga Solo tak lagi harus bersusah payah untuk membuat KTP atau kartu keluarga dan segala macam urusan administrasi kependudukan. Pasalnya, saat ini sudah beroperasi mobil Administrasi Kependudukan (Adminduk) yang berkeliling ke kampung-kampung.

Mobil jenis Elf yang baru saja diresmikan oleh wali kota Solo tersebut segera dimanfaatkan oleh warga yang hendak membuat e-KTP atau KK. Pelayanan maksimal secara cepat menjadi tujuan dari peluncuran mobil keliling Adminduk ini. Di dalam mobil Adminduk ini sudah terpasang peralatan komputer, alat pemindai dan juga printer.

Saat mobil Adminduk ini "nongkrong" di Kampung Jagalan pada Jumat (19/12/2014), beberapa warga mulai berdatangan untuk membuat KTP atau hanya sekadar melihat-lihat. Beberapa petugas pun segera mengeluarkan meja dan kursi plastik di samping mobil untuk melayani warga.

Purwanti (58), warga Jagalan, Solo, yang hendak mengurus KTP miliknya mengaku mobil Amdinduk keliling ini sangat membantu bagi masyarakat yang ingin mengurus administrasi kependudukan, terutama bagi orangtua.

"(Urus KTP) tidak harus pergi ke kecamatan dan irit ongkos," kata Purwanti, Jumat.

Purwanti berharap mobil keliling tersebut diperbanyak jumlahnya agar bisa melayani lebih banyak warga.

Sementara itu, saat ditemui terpisah, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap, mobil keliling tersebut bisa menerapkan pelayanan cepat satu hari atau one day service. Hal tersebut untuk mencegah adanya pungutan liar atau pungli dari pihak ketiga.

"Harus dilayani cepat dalam satu hari, dan ini harus disosialisasikan oleh lurah-lurah agar warga bisa dilayani dan tak ada pungli," kata wali kota yang akrab disapa Rudy ini.

Rudy menambahkan, mobil adminduk tersebut harus menyasar ke kampung-kampung dan daerah pinggiran yang jauh dari kecamatan serta kelurahan, bukan berhenti di mal saja.

"Tujuannya membantu warga yang kesulitan membuat kartu adminsitrasi mereka. Jadi jangan nongkrong deket mal sajam, melainkan di pasar tradisional atau di pelosok-pelosok," kata ketua DPC PDIP Solo tersebut.

Rudy berencana akan menambah mobil keliling adminduk tersebut sehingga bisa "jemput bola". Dia menyebutkan, pengadaan untuk satu unit mobil ini hanya menghabiskan Rp 400 juta. Apabila membangun kantor kecamatan bisa menghabiskan lebih dari Rp 2 miliar.

"Daripada membangun kantor yang uangnya sampai 2 miliar, lebih baik bikin lima mobil sudah bisa melayani warga dengan cepat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com