Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Peringatan agar Jangan Mengganggu KPK"

Kompas.com - 11/12/2014, 22:50 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Buysro Muqoddas mengaku terharu melihat besarnya antusiasme masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam acara Festival Anti-Korupsi. Keberhasilan ini dilambangkan sebagai "mantu" (pernikahan) antara KPK dengan masyarakat Yogyakarta dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Tidak salah acara Hari Anti-Korupsi diputuskan dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Saya sangat terharu dengan antusias masyarakat DIY dan sekitarnya," ucap Buysro dalam acara penutupan Festival Anti-Korupsi di Graha Sabha Pramana (GSP) UGM, Kamis (11/12/2014).

Busyro menjelaskan, berdasarkan catatannya, setidaknya dalam tiga hari pelaksanaan Festival Anti-Korupsi di Yogyakarta, sekitar 30.000 orang lebih hadir pada acara tersebut.

"Acara musik Grobyokan Korupsi di Kridosono tercatat 20.200 orang yang masuk. Sedangkan yang di luar tidak bisa masuk 10.000-an orang. Acara pementasan Gandrik sampai 10.000 orang," ucap Busyro.

Menurut Busyro, kesuksesan penyelenggaraan Festival Anti-Korupsi dalam rangka peringatan Hari Anti-Korupsi International ini menjadi bukti bahwa masyarakat DIY dan seluruh nusantara turut serta dalam budaya melawan korupsi.

"Ibaratnya, ini 'mantu' (pernikahan) antara KPK dengan masyarakat Yogyakarta," ujarnya.

Diakuinya, selama ini memang selalu ada upaya-upaya dari pihak yang tidak nyaman untuk melemahkan kinerja KPK. Namun setiap kali ada upaya itu, rakyat bergerak untuk bersama-sama menyelamatkan KPK. Terlebih dengan besarnya antusias masyarakat Yogyakarta ini sebagai simbol agar jangan melemahkan lembaga anti-korupsi ini.

"Yogyakarta ini sebagai simbol serta peringatan, 'jangan ganggu KPK'. Mari daripada ingin melemahkan lebih baik bersama-sama membersihkan negeri ini dari koruptor," tegasnya.

Sementara itu, pentolan Hip Hop Foundation, Marjuki mengajak kepada seluruh unsur masyarakat di Yogyakarta, termasuk seniman, agar mandiri dan tidak hanya tergantung pada KPK. Seluruh masyarakat harus mulai berani menyuarakan perlawanan dan pencegahan terhadap korupsi.

"Jangan takut menyuarakan anti-korupsi. Dengar, lihat dan laporkan jika ada tindakan korupsi. Jika ada yang mengganggu, kami selalu siap membela dan berdiri di depan KPK," tandas Marjuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com