Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isap Sabu, Bos Perusahaan "Outsourcing" Diringkus Polisi

Kompas.com - 04/12/2014, 17:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang bos pemilik pengusaha alih daya atau outsourcing sekuriti dan cleaning service di Salatiga diringkus polisi saat mengisap sabu di sebuah rumah kos di Kabupaten Semarang.

Pelaku bernama Anthony Frederick Luminggas (54), warga Perum Citra Garden, Kelurahan borongan, Kota Salatiga. Dia diringkus petugas Satuan Narkoba Polres Semarang di sebuah rumah kos di Karanganyar RT 01 RW 01, Kecamatan Beras, Kabupaten Semarang. Polisi menyita 1 paket sabu, 6 buah bong atau alat isap sabu, timbangan digital, puluhan sedotan dan plastik klip serta ponsel Samsung.

"Setelah kita geledah di dalam kamarnya kami temukan sabu dan barang-barang seperti alat hisap dan lainya," kata Kasat Narkoba AKP Khuwat, Kamis (4/12/2014).

Menurut AKP Khuwat, tersangka mengakui sering mengonsumsi sabu yang dibeli dari seseorang asal Yogyakarta. Pihaknya masih akan mendalami keterangan tersangka karena tidak menutup kemungkinan yang bersangkuta juga sebagai pengedar.

"Kita akan dalami untuk mengungkap bandar yang memasok sabu tersebut. Kami juga mencurigai Anthony juga mengedarkan. Tersangka kami jerat pasal tentang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun," ujarnya.

Sementara itu, tersangka Anthony mengaku sudah mengisap sabu sejak tahun 1998. Barang haram tersebut ia dapatkan dengan membeli pada seseorang via telepon dengan cara pembayaran transfer uang. Kemudian penjual mengirim sabu di suatu tempat. Dalam sehari, tersangka mengaku menghabiskan 1 gram sabu.

"Sistem pesan via SMS dan uang disandera, lalu barang dikirim. Barang diletakkan di kawasan Jalan Diponegoro, Ungaran, lalu saya mengambilnya. Biasanya sehari habis 1 gram sabu. Satu paket saya beli Rp 1,2-1,4 juta," ujarnya.

Anthony mengaku awalnya hanya mencicipi saja. Namun lama-kelamaan dirinya ketagihan. Dia mengisap sabu sebagai doping agar tidak loyo dalam bekerja.

"Awalnya hanya coba-coba, akhirnya ketagihan. Apalagi saya kerja sampai malam hari kontrol sekuriti di beberapa perusahaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com