Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Dikerubuti Semut, Syaiful Akhirnya Dibawa ke RS

Kompas.com - 04/12/2014, 11:26 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Setelah menahan sakit cukup lama dengan luka yang menembus tulang dan tubuh dikerebuti semut, akhirnya Syaiful Mahfud (50), warga Kelurahan Mapanget Barat, dibawa ke Rumah Sakit Malalayang, Manado, Kamis (4/12/2014).

Syaiful mengalami nasib pilu karena ditinggal istri dan anaknya yang pergi ke Jawa. Pria yang dulunya berprofesi sebagai sopir angkutan kota itu pasrah terbaring sebatang kara di sebuah kasur lusuh di rumah sederhana yang hanya dipinjamkan oleh orang lain. (Baca: Tak Punya Biaya Berobat, Pria Ini Biarkan Lukanya Dikerubuti Semut)

Dia tak berdaya karena sakit yang dideritanya. "Saya langsung datang menjenguk sekaligus membawa ambulans dan meminta Dinas Sosial Manado untuk segera mengambil tindakan penanganan terhadap Syaiful begitu mengetahui ada laporan soal ini," ujar Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan.

Mangindaan mengaku terkejut setelah mengetahui keberadaan Syaiful dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (3/12/2014) kemarin. Dia menyayangkan pihak kelurahan tidak mengambil tindakan apa pun, padahal sudah mengetahui keberadaan Syaiful.

Sehari-hari Syaiful yang terbaring tak berdaya dan tidak bisa bangun itu hanya menggantungkan asanya dari bantuan seorang Penginjil Gereja Oikumene, Donny Kowaas (30), yang bertetangga dengan tempat tinggalnya.

Donny-lah yang setiap saat memberi dia makan dan membersihkan tubuh Syaiful. Atas kejadian itu, Mangindaan mengimbau agar jajaran aparatnya dari kelurahan hingga instansi terkait untuk selalu peka dengan kondisi warga.

"Pemkot Manado ada program jaminan kesehatan Universal Coverege, semestinya Syaiful dan warga lainnya dijamin oleh program itu. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata Mangindaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com