Ali, misalnya, mengaku mematok tarif Rp 50.000 per jam untuk wisatawan yang mau menyewa. Namun, harga masih bisa "digoyang" tergantung pada proses negosiasi.
"Tergantung yang nyewa sih. Kadang sewa satu jam, kadang dua jam, bahkan ada yang minta bonus tambahan jam jika nyewa lebih dari dua jam. Semua wisatawan enggak sama kemauannya," katanya saat menawarkan papan selancarnya, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (22/11/2014).
Sementara itu, Putu Ar, pemilik jasa penyewaan papan selancar lainnya di Pantai Kuta, mengaku harga yang dipatok juga tak jauh beda. Namun, dia memiliki langganan tetap yang diperoleh atas kerjasama dengan pihak travel atau hotel. Biasanya, para wisatawan langganannya ini tinggal di Bali dua minggu hingga tiga bulan lamanya
"Saya punya teman di travel juga kerja di hotel. Kadang ya tamunya dibawa ke pantai untuk selancar. Saya hanya beri tips aja buat teman saja, ya kerja samalah," katanya.
Sama seperti Ali, dalam sehari rata-rata mereka bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 100.000 hingga Rp 300.000.
Seperti yang terlihat pada Sabtu hari ini, dengan menerapkan sportivitas, mereka akan mendapatkan rejeki dengan untung-untungan. Jika mendapatkan pelanggan banyak, maka mereka untung besar, namun jika tidak, maka papan selancarnya hanya dipakai sendiri untuk menghilangkan kejenuhan.
"Kalau (penyewa papan selancar) sepi ya dipakai sendiri," pungkas Putu Ar sambil senyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.