Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot Mogok Beroperasi, Pemkot Kendari Turunkan 5 Bus untuk Pelajar

Kompas.com - 18/11/2014, 16:52 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyiapkan kendaraan untuk mengangkut para pelajar dan mahasiswa, menyusul aksi mogok yang dilakukan sopir angkutan umum (angkot) dalam kota Kendari, Selasa (18/11/ 2014). Tak hanya kendaraan dari pemerintah kota, Polres Kendari juga menyiapkan dua truk dari unit pengendalian massa (dalmas) untuk mengangkut para pelajar di wilayah Lepo-lepo dan Baruga, Kendari.

"Kita siapkan tiga bus Damri dan dua bus translulo, khusus untuk angkut pelajar dan mahasiswa karena sopir angkot mogok dari tadi pagi," kata La Ode Abdul Manas Salihin, Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kendari, Selasa.

Terkait tuntutan para sopir angkot yang mendesak kenaikan tarif, pihaknya masih melakukan survei harga suku cadang di sejumlah toko di Kota Kendari.

"Kami baru survei beberapa toko onderdil, masih butuh waktu untuk menyurvei maksimal 50 persen dari semua toko onderdil yang ada di Kota Kendari. Jika sudah lengkap, kami akan tetapkan kenaikan tarif yang akan di-SK-kan oleh Wali Kota," kata Salihin.

Dia mengatakan, penetapan kenaikan tarif angkot ini membutuhkan waktu selama dua hari ke depan. Meski demikian, Salihin mengaku telah mengantongi angka kenaikan tarif Rp 5.000-Rp 5.500 untuk umum dan Rp 3.000-Rp 3.500 untuk pelajar/mahasiswa.

Sebelum pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif angkot untuk umum dalam kota Kendari sebesar Rp 3.900, dan pelajar atau mahasiswa Rp 2.500.

"Namun, angka itu masih belum pasti. Kita juga harus masih berkoordinasi dengan pemilik kendaraan dan juga Organda," ujarnya.

Hingga kini, para sopir angkot Kendari masih mogok. Sejumlah warga Kendari terpaksa menggunakan ojek dengan bayaran lebih mahal.

Seperti diberitakan, ratusan sopir angkot dalam Kota Kendari menggelar aksi mogok setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, malam tadi. Mereka meminta pemerintah kota untuk menaikkan tarif angkot dalam kota sebesar 25 sampai 30 persen.

"Usulan kami ke Pemkot Kendari, naikkan tarif untuk pelajar dan mahasiswa dari Rp 2.500 menjadi Rp 4.000, penumpang umum dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000. Setelah harga BBM naik, harga bahan pokok juga naik. Begitu juga dengan setoran ke pemilik angkot, pasti naik," kata Agus Salim, koordinator aksi mogok sopir angkot di depan kantor Wali Kota Kendari, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com