Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Premium Eceran Dipatok Mulai Rp 9.500

Kompas.com - 18/11/2014, 11:12 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium ditetapkan naik oleh pemerintah menjadi Rp 8.500 per liter, harga bensin eceran di Tasikmalaya dipatok minimal Rp 9.500 per liter oleh para pedagang.

Tak jarang pula, pedagang menjual premium secara eceran sampai Rp 10.000 per liternya. Pantauan Kompas.com, di beberapa titik sepanjang Jalan Tasik-Singaparna, terlihat beberapa kios pengecer bensin memasang tulisan harga Rp 9.500 sampai Rp 10.000 per liter.

Para pedagang mengaku langkahnya tersebut sebagai upaya untuk mengambil keuntungan lebih pasca-pengumuman kenaikan BBM bersubsidi. Apalagi sebagian besar dari mereka membeli bensin dengan harga masih normal sebelum tengah malam tadi.

"Saya rakyat kecil Pak, saya jual bensin naik segini mumpung harga BBM naik saja. Daripada para koruptor yang ngambil duitnya lebih banyak. Enggak usah ramailah kayak begini mah," ungkap salah seorang pedagang bensin eceran yang enggan disebutkan namanya, Selasa pagi.

Dia mengaku membeli bensin ke SPBU di wilayahnya sebelum harga baru diberlakukan tadi malam. Dengan membeli bensin menggunakan jeriken, dirinya sampai malam tadi masih dilayani oleh petugas SPBU.

"Malam tidak ada pembatasan saya beli bensin pakai jeriken. Bukan saya saja Pak, banyak yang lain juga pada bawa jeriken beli bensin," ungkapnya sembari pergi ke warung miliknya.

Di lokasi berbeda, Agus Solehudin (28), warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mengaku telah membeli bensin eceran untuk bahan bakar motornya dengan harga Rp 10.000 per liter. Agus sempat terlibat cekcok dengan pedagang akibat harga bensin naik drastis dari biasanya Rp 7.000 per liter di pedagang eceran. Pasalnya, dirinya mengaku belum mengetahui bahwa harga premium naik sejak tengah malam tadi.

"Saya tidak tahu kalau bensin sudah naik. Tadi saya sempat debat dengan pedagang bensin yang harganya Rp 10.000 per liter. Setelah dikasih tahu harganya naik. Ya saya mengalah, soalnya saya butuh dan harga telah naik," tambah Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com