Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Drum Aspal Bekas Terbakar, Lima Jam Baru Padam

Kompas.com - 16/11/2014, 21:45 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATIPenampungan aspal cair bekas milik dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara di Jalan Pierre Tendean, Kendari, terbakar, Minggu (16/11/2014). Warga BTN Beringin yang bersebelahan dengan lokasi kebakaran berhamburan keluar rumah.

KENDARI, KOMPAS.com - Tempat penampungan drum bekas aspal cair milik dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Jalan Pierre Tendean Kendari terbakar, Minggu (16/11/2014). Di lokasi kebakaran terdengar ledakan beberapa kali disertai semburan api menjulang tinggi. 

Warga di komplek BTN Beringin Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kendari, berlarian meninggalkan rumah mereka. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 

Seorang ibu yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi kebakaran terlihat melakukan salat di tengah jalan sambil menangis. Dia berseru meminta pertolongan Tuhan agar api tidak merembet ke rumahnya yang hanya dipisahkan oleh jalan seluas lima meter. 

Wawan, salah seorang warga perumahan Beringin menuturkan, awalnya ia melihat ada orang buang sampah di lokasi penampungan aspal. Kemudian percikan api menyala, semakin membesar dan tiba-tiba meledak. 

“Semula kami perkirakan bukan penampungan aspal yang terbakar, tetapi dua rumah dekat penampungan aspal bekas. Tapi sesaat kemudian ada bunyi ledakan dan api semakin membesar dari lokasi aspal tersebut,” kata Wawan di lokasi kebakaran.

Dia mengatakan, penampungan aspal itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan sebelum ada BTN Beringin. 

“Tempat itu sudah ada puluhan tahun. Drum aspal cair yang sudah tidak terpakai ditampung di situ. Ada sekitar ratusan drum aspal ditampung dan itu milik PU provinsi,” kata wawan. 

Untuk memadamkan api, delapan unit mobil pemadam diturunkan. Mobil pemadam didatangkan dari dinas kebakaran kota Kendari, Bandara Haluoleo Kendari, pangkalan Angkatan Laut Kendari, watercanon Polda Sultra, dan dari PDAM Kendari. Beberapa mobil pick up milik warga juga ikut membantu memadamkan api. Butuh waktu sekitar lima jam untuk memadamkan api.

Kapolres Kendari, AKBP ilham Saparona Hasibuan mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi atas kejadian tersebut.

“Masih dalam tahap lidik, ini kan bahan yang sudah cukup lama di sini. Memang sudah tidak layak ditampung di sini, karena sudah menjadi pemukiman warga, kemudian takutnya ada orang yang merokok atau melakukan pembakaran secara tidak sengaja tapi masih kita lidik,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com