Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR dan Kontras Turut Menyelidiki Kasus Tahanan Tewas di Sidoarjo

Kompas.com - 15/11/2014, 21:32 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com - Kasus tahanan tewas di sel Polsek Sukodono, Sidoarjo awal bulan lalu, menyita perhatian berbagai pihak. Setelah Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), kini giliran Komisi III DPR RI dan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) turun ke lapangan untuk melakukan investigasi ke rumah korban tewas, Moch Imron Zainuddin di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono Sidoarjo, Sabtu (15/11/2014).

Rombongan Komisi III DPR RI didampingi jajaran polisi dari Polda Jatim dan Polres Sidoarjo. Setelah mengunjungi rumah Imron dan memberikan santunan, rombongan wakil rakyat itu menggelar pertemuan tertutup di Mapolres Sidoarjo.

Anggota Tim Komisi III DPR RI, Adies Kadir mengatakan, pihaknya akan memantau perkembangan kasus yang terjadi di daerah pemilihannya itu hingga tuntas.

"Siapa yang terbukti bersalah harus dihukum sesuai aturan yang berlaku. Kami juga minta polisi transparan memproses kasus ini," katanya.

Di pihak lain, Kontras sudah mulai melakukan investigasi atas kasus yang menimpa sopir ekspedisi itu. Kata staf divisi advokasi pembelaan dan pelayanan publik Kontras Surabaya, Satrio Wirataru, pihaknya sudah melakukan investigasi dengan mendatangi rumah korban, kantor Polsek Sukodono, dan Mapolres Sidoarjo.

"Kami memantau terus data pemeriksaan saksi dari pihak polisi, tahanan, dan warga yang diperiksa," ujarnya.

Kontras mengaku sempat menemukan ketidaksesuaian data antara keterangan polisi dan tahanan saat tewasnya Imron di dalam sel.

"Ini masih kami dalami lagi, seiring dengan pemeriksaan polisi," tambahnya.

Sabtu (1/11/2014) pagi, suami Lisa Fauzizah itu tewas di sel tahanan Polsek Sukodono Sidoarjo. Dia ditangkap karena dituduh sebagai provokator oleh polisi dalam kerusuhan di pasar malam yang menghadirkan hiburan musik dangdut, Jumat (31/11/2014) malam.

Saat itu, dia ingin meminta pihak penyelenggara hiburan dan polisi bertanggung jawab atas istrinya yang terkena lemparan batu saat kerusuhan penonton musik dangdut. Hasil otopsi menyebutkan, Imron tewas karena terjadi peradangan serius di saluran pankreasnya. Namun di tubuhnya juga ditemukan luka dalam di punggung, leher, dan dada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com