Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bunuh Diri Loncat dari Menara, Mukhlis Kerap Dengar Bisikan

Kompas.com - 15/11/2014, 15:15 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Motif bunuh diri Mukhlis, siswa kelas 9 SMP Muhammadiyah Bangil yang terjun bebas dari menara operator seluler di sekitar Alun-alun Bangil, Pasuruan, masih teka-teki. Namun pihak keluarga menjelaskan, sebelum bunuh diri, Mukhlis diduga memiliki masalah namun tidak diceritakan kepada orangtua maupun saudaranya.

"Karena selama ini adik saya itu dikenal sebagai bocah yang pendiam," ujar Anam, kakak Mukhlis, Sabtu (15/11/2014).

Menurut Anam, pihak keluarga sempat membawa Mukhlis ke psikiater terkait perubahan sikap dan perilakunya yang berbeda dari kebanyakan teman sebayanya. Karena saat itu Mukhlis juga pernah berkeluh kesah karena kerap mendengar bisikan yang selalu mengganggunya. Namun tak lama kemudian, Mukhlis kembali ke sekolah dan belajar seperti biasa. Pihak keluarga pun yakin Mukhlis sudah sembuh.

"Setelah sembuh, sempat tidak masuk sekolah selama seminggu. Saat ditanyai masalahnya, adik hanya diam tidak menjelaskan. Tahunya kemarin dia meninggal dengan naik tower itu," kata Anam sedih.

Sementara itu, Kepala SMP MUhammadiyah Bangil, Muhamad Agus mengaku sangat trauma atas kejadian itu. Ia tidak menyangka putra dari pasangan M Zainal Arifin dan Mufidah yang dikenal baik pada semua guru itu, meninggal dengan cara tak wajar. Sebelumnya, pihak sekolah sempat meminta agar Mukhlis dibawa ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan syarafnya.

"Setelah dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu dia sudah membaik, tapi kami tidak menyangka kalau berakhir seperti ini. Kami sangat berduka," ujar Muhamad Agus.

Untuk diketahui, sebelum terjun bebas dari menara, Mukhlis sempat masuk mengikuti proses belajar. Beberapa jam di sekolah, tiba-tiba ia keluar menuju menara oeprator seluler melalui rumah kosong milik salah seorang warga setempat. Mukhlis sempat menjebol atap rumah untuk menjangkau pagar menara.

Setelah memasuki area menara yang tertutup kawat, dia langsung memanjat ke pucuk tower dengan ketinggian sekitar 80 meter. Aksi bocah SMP itu menarik perhatian warga di lokasi. Warga terus berdatangan dan berusaha membujuk Mukhlis untuk segera turun. Mukhlis tak menggubris teriakan warga. Dia tetap menaiki menara hingga ke puncak. Setelah itu, ia pun terjun bebas. Sebelum mendarat ke tanah, tubuh Mukhlis sempat tersangkut di kabel listrik menara. Mukhlis tewas dengan luka parah di kepala dan tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com