Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipaksa Sukhoi Mendarat, Pesawat Arab Saudi Terbang Kembali Setelah Bayar Denda Rp 60 Juta

Kompas.com - 04/11/2014, 06:56 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Setelah membayar denda Rp 60 juta dan melengkapi dokumen surat izin terbang di Indonesia, pesawat jet Gulfstream HZ-103 milik Pemerintah Arab Saudi yang dipaksa mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (3/11/2014), bisa terbang kembali.

Kepala Penerangan Pangkalan TNI Angkatan Udara El Tari Kupang, Kapten Sigit, pada Senin malam mengatakan, pesawat tersebut telah diizinkan melanjutkan penerbangan ke Australia pada hari yang sama sekitar pukul 22.42 Wita. 

"Pesawat dilepas setelah Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta melengkapi dokumen surat izin terbang (flight clearance) di wilayah Indonesia, dan membayar denda Rp 60 juta yang akan disetor ke kas negara," kata Sigit.

Menurut Sigit, sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Keputusan Dirjen Perhubungan Udara, pesawat dikenakan denda karena masuk wilayah NKRI tanpa izin. "Semua sudah clear, yakni denda dan surat izin terbang, kemudian kami lepas untuk terbang," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, pesawat tersebut tidak mengangkut barang berbahaya. Pesawat hanya tidak memiliki izin terbang di wilayah Indonesia. Pesawat jenis Gulfstream IV dengan nomor penerbangan HZ-03 terdeteksi radar TNI Angkatan Udara di Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar 82 mil di selatan Kupang.

Pesawat tersebut dianggap terbang gelap karena tidak memiliki izin terbang di wilayah Indonesia. Dua jet Sukhoi pun dikerahkan untuk memaksa pesawat mendarat. Setelah mendarat, semua kru dan penumpang diturunkan untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

Sebanyak 13 orang termasuk kru menjalani pemeriksaan. Mereka adalah dua pilot, Waleed Abdul Aziz dan Abdullah Aziz Ibrahim; dua kopilot, Muhammed Suliman dan Muhammed Saud; dua pramugari, Kaitouni Oulaya dan Safa; serta para penumpang, yakni Muhammed Dhafir, Sami Amadh, Muhammed Abdulah, Hussin Ali, Khalid Mushabbad, Atiah Ayed, dan Domino Domingo.

Setelah menjalani pemeriksaan secara intensif, pilot Waleed Abdul Azis mengaku bahwa penerbangan ke Australia ini untuk membawa tim pendahulu mempersiapkan kunjungan pengeran Kerajaan Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com