Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kupu-kupu Menginspirasi Anak Punk Jadi Pengusaha Kerajinan

Kompas.com - 30/10/2014, 15:53 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Sejumlah anak punk yang menamai diri pasukan punk berprestasi (Paspunkpres) di Kelurahan Bugangin, Kendal, Jawa Tengah, membuat kerajinan kupu-kupu. Kreativitas itu sebagai bentuk keprihatinan mereka atas langkanya kupu-kupu di Kendal.

Andi Sulistiawan (33), salah satu penggagas kerajinan kupu-kupu mengatakan, ide tersebut berasal dari jalanan. Saat itu, ia bersama anak-anak punk lain sedang nongkrong di jalan dan melihat seekor kupu-kupu hinggap dari satu pohon ke pohon lain yang ada di pinggir jalan.

“Tiba-tiba kupu-kupu berwarna hijau muda tersebut, mati kesambar kendaraan. Ada satu teman yang mengambil kupu-kupu itu, dan direbahkan di trotoar. Dari situ, kemudian timbul ide untuk melestarikan kupu-kupu, karena prihatin hewan tersebut sudah jarang kita temui,” kata Andi yang rumahnya dijadikan basecamp anak punk di Kendal, Kamis (30/10/2014).

Andi menambahkan, secara kebetulan ada salah satu anak punk dari Yogyakarta yang bisa membuat kerajinan kupu-kupu. Kemudian ia belajar, dan setelah bisa, ilmunya dibagikan kepada teman-teman punk yang lain.

“Awalnya ada 30 anak punk yang hidup bersama di rumahku. Setelah pulang ngamen, mereka saya ajari membuat kerajinan kupu-kupu,” ujar dia.

Karena ketekunannya mengajari dan membuat keterampilan kupu-kupu, Andi kini dipanggil "Andi Kupu".

Andi dan teman-temannya mulai membuat kerajinan kupu sejak 2011. Mereka mengerjakannya seusai pulang mengamen pada malam hari di rumah Andi.

Cara membuat kerajinan kupu-kupu

Membuat kerajinan kupu-kupu, kata Andi, cukup mudah, hanya membutuhkan ketelitian, kesabaran dan, tentu saja, kreativitas. Dia menyebutkan, bahan untuk membuat kupu-kupu adalah daun kupu-kupu, spon, pewarna, benang kertas, pasta, dan lem.

"Daun kupu-kupu bisa kita dapatkan di beberapa tempat yang ada di Kendal," katanya.

Andi pun menjelaskan cara membuat kerajinan kupu-kupu. Awalnya, daun kupu-kupu direndam selama kurang lebih 30 hari. Setelah itu, dibersihkan dan dijemur. Setelah kering, daun itu dibentuk sayap kupu-kupu, lalu diberi warna seperti kupu-kupu asli.

Sementara spon digunakan untuk membuat tubuh kupu-kupu. Caranya, spon dibakar hingga mengkerut, lalu dibentuk tubuh kupu-kupu. Setelah jadi, tubuh kupu-kupu itu diberi mata dari pasta dan sungu dari benang.

“Setelah itu, dirangkai dan jadilah kupu-kupu, lalu ditempel di kertas,” ujarnya.

Prospek penjualan

Dalam sehari, Andi dan teman-temannya mampu menghasilkan 100-150 kerajinan kupu-kupu. Satu kupu-kupu dibanderol mulai Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per buah. Namun ada juga yang dijual hingga Rp 150.000. Itu untuk kupu-kupu yang diberi bingkai.

“Sehari kami bisa menjual 50-75 kerajinan kupu-kupu,” jelasnya.

Menurut dia, keuntungan dari menjual kerajinan kupu-kupu itu dibagi rata setelah dipotong modal untuk membeli peralatan dan bahan.

“Mereka kan punya saudara dan ingin juga punya pakaian bagus dan makan enak. Jadi hasilnya kami bagi rata. Setelah itu, terserah mereka, uang itu mau digunakan untuk apa,” katanya.

Ditanya soal pemasaran kerajinan kupu-kupu, Andi mengaku dengan mengikuti pameran-pameran. Saat ini, ia bersama teman-temannya sedang membuat web untuk pemasaran kerajinan kupu-kupu via online. Ia berharap dengan pemasaran via internet, usaha kerajinan kupu-kupu bisa lebih berkembang.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com