Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Sumpah Pemuda, Aktivis PMII Berdoa Sambil Menyalakan Lilin

Kompas.com - 28/10/2014, 20:52 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Peringatan Sumpah Pemuda dilakukan dengan cara berbeda oleh aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Demak. Tidak ada aksi turun ke jalan dan orasi pada momentum bersejarah ini. Mereka menggelar diskusi dan doa bersama di halaman rumah dinas ketua DPRD Demak, Selasa ( 28/10/2014 ) malam.

Hanya diterangi cahaya lilin sebagai simbol pemuda yang harus menjadi penerang dan pencerah rakyat Indonesia, acara yang dihadiri juga Ikatan Alumni (Ika) PMII Demak serta Ketua DPRD Demak, Nurul Muttqien berlangsung hangat dan khidmat.

"Tadi sore kita diskusi bersama Bupati Demak, Dachirin Said. Malam ini kita diskusi dengan Ika PMII dan Ketua DPRD Demak, dilanjutkan doa bersama dan nonton film perjuangan," kata Dian Anggi Prasetyo, ketua Pengurus Cabang PMII Demak.

Pemuda Indonesia saat ini, kata Anggi, cenderung berpikir pragmatis dalam mengambil sebuah keputusan dan tidak melalui proses analisa yang panjang, sehingga memunculkan keputusan yang sementara dan lebih transaksional. Hal itu tentu saja menyimpang dari apa yang dicita-citakan pemuda dulu, yang lebih mengedepankan idealisme, terutama dalam memperjuangkan nilai kemerdekaan.

"Pemuda harus taat dalam proses menempa diri, salah satunya dengan belajar di organisasi dan merevolusi mentalnya," imbuhnya.

"Pemuda harus ikut terlibat dalam sejarah pembangunan bangsa dan daerah," tandas Dian.

Menurut Muhammad Rifai, anggota Ika PMII Demak, tulisan atau coretan sejarah itu penting, seperti yang telah dilakukan oleh Budi Oetomo, Soekarno-Hatta,dan lain-lain. Pemuda masa kini harus mampu mengisi ruang kosong bangsa Indonesia, karena dengan mengisinya kita selaku pemuda ikut membangun bangsa dan daerah, sehingga ikut pula menorehkan sejarah.

"Bangsa Indonesia harus mampu menjadi pelopor. Setidak-tidaknya ikut mendorong bagaimana bangsa kita mampu menjadi konsolidator negara dunia ketiga, untuk melakukan war position dan bargaining position terhadap negara-negara maju," kata Rifai.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com