Antrean kendaraan roda dua dan empat di lima SPBU di Palangkaraya mulai terjadi sejak pagi. Puluhan mobil berderet mengantre BBM jenis premium. Selain pengisi premium, antrean juga terlihat memanjang di sisi pengisian BBM subsidi jenis solar.
Pemilik kendaraan yang ditemui mengaku telah mengetahui rencana pemerintah mengalihkan subsidi bbm sehingga akan terjadi kenaikan harga BBM subsidi hingga Rp 3.000 per liter.
Ari (39) yang mengantre premium di SPBU jalan Imam Bonjol mengaku tidak keberatan jika akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM subsidi asalkan stok di SPBU aman. Ia juga menginginkan pemerintah bertindak tegas agar penimbun bbm yang selama ini menyalahgunakan BBM subsidi ditindak lebih tegas.
“Oh, tanggal 1 November yah, sudah tau. Ya tidak masalah asalkan enggak ngantri panjang,” kata Ari.
Sementara itu, Udin (46), pemilik truk angkutan yang mengisi solar di SPBU jalan RTA Milono, mengaku akan menaikkan harga jasa angkutan miliknya jika pemerintah menaikkan harga jual solar subsidi.
“Yang pasti kalau naik, sewa juga kita naikkan. Udah pasti itu.. masa kita rugi,” kata Udin.
Pengawas SPBU Jalan RTA Milono, Syaiful, mengaku pasokan BBM subsidi sempat dikurangi Pertamina pada akhir pekan lalu. Pengurangan pasokan bbm subsidi dari depo Pertamina Pulang Pisau setiap hari berkurang 5.000 liter, pasokan kembali normal sejak kemarin siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.