Ketua Paguyuban Pedagang Semut Indah, Fitrah Jaya Purnama coba melobi Polsuska agar acara jumpa pers digelar di salah satu ruko. Namun pimpinan kelompok petugas keamanan berseragam biru tua itu tetap meminta agar acara jumpa pers dilakukan di luar komplek ruko. Akhirnya, mantan pesaing Risma di Pilwali Surabaya 2010 itu pun menemui wartawan di seberang jalan ruko di sisi sungai Kalimas.
Meski sudah di luar komplek ruko, namun puluhan anggota Polsuska tetap memantau ketat berjalannya wawancara pedagang dengan wartawan.
"Ya, beginilah, kondisi yang terjadi di sini," kata Fitrah.
Dia menjelaskan, pedagang di komplek ruko milik PT KAI itu resah, karena tidak ada jaminan kepastian tempat usaha, menyusul sengketa operasional ruko antara PT KAI Daop 8 dengan PT Sumber Sejahtera Lestari Lombok (SSLL).
"Kontrak ruko kami selesai Desember akhir tahun ini. Tahun depan kami tidak tahu harus menyewa kepada siapa, PT KAI atau PT SSLL," jelasnya.
Dia berharap kepada kedua belah pihak agar menyelesaikan sengketa operasional ruko, demi kenyamanan usaha para pedagang.
Ruko Indo Plaza Semut Indah dihuni 124 stand ruko dengan mayoritas usaha ekspedisi. Dari jumlah itu, hanya 78 stand yang aktif dan dioperasikan oleh 55 penyewa.
Ruko yang berdiri sejak 1982 itu adalah salah satu pusat kegiatan ekonomi di wilayah Surabaya utara, selain Pasar Turi dan kawasan wisata Sunan Ampel. Sengketa pengoperasian ruko di jalan Stasiun Kota Surabaya itu berproses hingga ke Mahkamah Agung. Kedua pihak sama-sama ngotot sebagai operator sah ruko di komplek Stasiun Semut itu. PT KAI dua kali menyegel ruko.