Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Sayur Tikam Sopir Angkot hingga Tewas

Kompas.com - 23/10/2014, 16:52 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Agus Aban (42) meradang. Pedagang sayur keliling di daerah Dayeuhkolot Kabupaten Bandung itu nekat menikam perut kiri sopir angkot Indra Irawan (25), setelah angkot yang dikendarai korban menabrak gerobaknya hingga rusak.

Kepala Polres Bandung Jamaludin yang didampingi Kapolsek Dayeuhkolot Edi Suwandi mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin, 20 Oktober lalu di Jalan Terusan Cibaduyut, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

“Awalnya, motor gerobak yang menyenggol angkot korban. Korban tak terima dan mengejar pelaku dan menabrak gerobaknya hingga rusak. Lalu korban keluar dari angkot dan mendorong pelaku,” ungkap Jamaludin di Mapolsek Dayeuhkolot, Kamis (23/10/2014).

Setelah didorong, Agus spontan mengambil pisau yang ada di gerobaknya. Dia pun menusuk perut kiri Indra. Saat itu, Indra berusaha lari. Namun baru sekitar lima meter, ia tersandung trotoar dan terjatuh. “Korban tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” ucap Jamaludin.

Jamaludin menjelaskan, pascakejadian, Agus melarikan diri ke kampung halamannya di Samarang. Namun polisi mencium keberadaannya. Baru delapan jam kabur, polisi meringkus Agus di kampungnya. Kini, Agus meringkuk di tahanan Mapolsek Dayeuhkolot.

“Kami menyita barang bukti berupa sebilah pisau, satu stel baju korban, dan stel pakaian tersangka,” ucap Jamaludin.

Akibat perbuatannya, Agus dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Tindak Pidana Penganiayaan yang Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia. Pelaku diancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

Saat dimintai keterangan, Agus mengaku menusuk Indra untuk membela diri. Sebab saat itu gerobaknya ditabrak lalu ia didorong korban tanpa penjelasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com