Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Lintas Agama Gemakan Perdamaian di Bali

Kompas.com - 11/10/2014, 19:35 WIB


DENPASAR, KOMPAS.com
- Ribuan peserta dari sejumlah elemen masyarakat lintas agama berkumpul di Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar, untuk menggelar "Gema Perdamaian" di tengah situasi bangsa dan kondisi di berbagai belahan dunia masih banyak terdapat konflik.

"Damai dan harmoni itu tidak jatuh dari langit begitu saja, tetapi harus diusahakan dan dipertahankan. Kalau semua mendambakan perdamaian dan harmoni, maka harus dimulai dari diri kita sendiri dengan menghilangkan amarah dan dendam dan tak boleh serakah yang mencederai perdamaian," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri Gema Perdamaian di Denpasar, Sabtu (11/10/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, meski Bali pulau kecil, tetapi gema damai diharapkan akan terdengar mendunia. Apalagi, lanjut Mantan Kepala Polda Bali itu, sejumlah slogan disematkan kepada Pulau Dewata, di antaranya "Island of Peace and Democracy", "Island of Love" yang diharapkan menjadi jalan menunjukkan suara perdamaian di Bali kepada dunia.

Pastika juga mengimbau umat manusia untuk selalu introspeksi di tengah latar belakang suku, agama, dan ras yang beragam di Indonesia.

"Mungkin kita berbeda, tetapi intinya tidak ada agama yang mengajarkan keburukan, semua mengajarkan damai dan kasih sayang," ucapnya.

Ketua Panitia Gema Perdamaian 2014, Made Suryawan mengatakan, tidak ada perbedaan terhadap pelaksanaan kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Ia menegaskan, tidak ada hal khusus yang diangkat meskipun sejumlah masalah terjadi di antaranya terkait gonjang-ganjing perpolitikan di Tanah Air.

Namun, yang lebih ditekankan suara perdamaian yang harus ditingkatkan baik kuantitatif maupun kualitatif.

"Kami tidak ikut campur politik. Kami ingin kegiatan ini berlandasakan kemurnian. Kami sadari perdamaian itu menjadi sesuatu hal yang langka dan mahal. Oleh karena itu, ini digalakkan lagi secara kualitatif dan kuantitatif," katanya.

Ia mengharapkan agar pemerintah daerah di seluruh Indonesia juga ikut menyosialisasikan gema perdamaian agar kegiatan itu tak hanya dimaknai di Pulau Dewata.

Pada pelaksanaan ke 11 kali ini, kegiatan yang digelar sehari sebelum peringatan Bom Bali I tahun 2002 itu, sejumlah kegiatan digelar di antaranya ritual "Padayatra" dengan mengelilingi lapangan mengagungkan nama Tuhan, doa-doa, hingga penyalaan obor perdamaian.

Selain dihadiri ribuan masyarakat dan tokoh agama, kegiatan itu juga dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal Torry Djohar Banguntoro, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, dan sejumlah tokoh masyarakat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com