Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Calon Pengantin Karam di Selat Bali, Keluarga Cemas

Kompas.com - 07/10/2014, 17:47 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hilangnya perahu layar motor Jabal Nur milik H Munif yang mengangkut sekitar 48 warga Dusun Talango Tengah, Desa Brakas, Pulau Raas, Kecamatan Raas, Sumenep, Jawa Timur, di wilayah Selat Bali, membuat kerabat yang ada di Banyuwangi khawatir. Rombongan yang juga mengangkut sekitar 10 penumpang anak-anak tersebut rencananya akan menghadiri resepsi pernikahan di Singaraja, Bali.

Tolak (40), salah satu nelayan dari Pulau Raas yang juga kerabat dari calon pengantin pria yang ikut serta dalam rombongan tersebut kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2014) mengaku mendapat kabar mengenai hilangnya kapal yang mengangkut rombongan pengantin ini pada Senin (6/10/2014) sore hari.

"Saya di Banyuwangi untuk kerja tangkap gurita, terus ada telepon kasih kabar kalau kapal yang dinaiki keluarga saya hilang di sekitar sini. Kebetulan saya, paman dari Ahmad, calon pengantin pria. Terakhir ada telepon dari salah satu penumpang ke keluarga di Pulau Raas mengabarkan kalau kapalnya tenggelam," jelasnya saat di temui Kompas.com di pelabuhan Boom, Banyuwangi, Selasa.

Tolak bersama 18 nelayan lainnya yang juga berasal dari Pulau Raas Sumenep mengaku khawatir dengan nasib 48 warga yang menumpang kapal motor tersebut. (Baca: Antar Calon Pengantin, 48 Warga Kepulauan Raas Tenggelam di Laut)

"Mereka berangkat dari Pulau Raas, kemarin (Senin) sekitar jam 8 pagi. Normalnya sampai Bali sekitar jam 5 sore. Tapi sampai hari ini tidak ada kabarnya. Ini tadi kirim doa dan baca Al Fatihah agar semuanya selamat," jelasnya.

Ia menjelaskan dalam waktu 3 hari terakhir, kondisi ombak sedang tinggi. Ia sendiri memilih tidak melaut karena cuaca di sekitar Selat Bali tidak bersahabat.

"Kemungkinan nahkoda memaksa berangkat karena sudah ada jadwal pernikahan. Saya sendiri ini terus kontak dengan keluarga yang ada di Pulau Raas sampai habis pulsa saya. Ya, gimana lagi di sini saya juga kerja," kata Tolak.

Ia mengaku akan terus menunggu kabar bagus dari tim SAR dan kerabat dan berharap agar semua penumpang selamat.

"Semoga tidak terjadi apa-apa dengan mereka," katanya dengan pelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com